School of Bullies
Sinopsis
Tags :
#sekolah #melawanbully #bully #pertemanan
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 300 kata
Day 1
-------------------------
“Maafkan kami, Gilbert.”
Gilbert tidak menyangka ini semua terjadi. Bisnis di keluarganya memburuk dan mereka sekarang tidak bisa membayar uang sekolah Gilbert yang sekarang. Gilbert pun terpaksa harus mencari sekolah lain yang harganya lebih murah dan dekat rumah supaya mereka bisa menghemat uang.
“Tidak apa-apa. Aku mengerti. Aku tidak ingin merepotkan kalian...“
Walaupun Gilbert bilang begitu, Gilbert bisa merasakan kekecewaan dihatinya karena dia harus meninggalkan teman-temannya di sekolah lamanya. Dia akan merindukan mereka. Dan dia bakal merindukan juga sekolah dia yang dulu.
Jadi, apakah kalian sudah mencari sekolah baruku?" tanya Gilbert penasaran.
Dia yakin orangtuanya tidak akan memberitahu dia berita ini kalau mereka belum mencari sekolah baru untuk Gilbert pindah. Mereka lalu mengeluarkan brosur dari tas mereka dan menyodorkannya ke Gilbert.
"Dari semua sekolah yang kita datangi, hanya sekolah ini yang paling murah dan dekat dengan rumah kita".
Gilbert dengan cepat membaca isi brosur itu. Nama sekolahnya adalah "Sekolah Harapan Baru". Berdasarkan perhitungan Gilbert, dia bisa sampai ke sekolahnya hanya dalam waktu lima menit dari rumahnya dengan sepeda. Isi brosurnya berisikan janji-janji mengenai sekolahnya adalah sekolah yang terbaik dan seterusnya. Biasanya harga mempengaruhi kualitas sekolah, jadi Gilbert jelas mempertanyakan isi brosur itu. Tapi mau komplain seperti apapun, Gilbert tidak punya pilihan lain tapi untuk pindah kesana.
"Maafkan kami, Gilbert..." kata orangtuanya sekali lagi. Mereka jelas sangat kecewa dengan diri mereka sendiri karena keuangan mereka membuat Gilbert harus pindah sekolah. Gilbert berdiri dari kursi yang dia duduki dan memeluk kedua orangtuanya.
"Tidak apa-apa. Aku mengerti. Aku tidak sabar untuk pindah kesana."
“Terimakasih untuk sudah mengerti, Gilbert. Kita berjanji begitu keuangan kita membaik, kamu bisa langsung keluar dari sekolah ini dan kembali ke sekolah lamamu,” janji ibu Gilbert kepadanya.
Semua berakhir dengan mereka semua berpelukan. Walaupun begitu, Gilbert bakal bohong kalau bilang dia tidak khawatir. Semoga sekolah ini tidak seburuk bayangan Gilbert...
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 314 kata
Day 2
--------------------------------
Ini adalah hari pertama Gilbert bakal masuk kedalam sekolah ini. Jantung Gilbert tidak bisa berhenti berdetak kencang dan badannya merinding.
“Ayolah, Gilbert. Berhenti ketakutan. Mungkin sekolah ini tidak seburuk yang kupikirkan...” bisik Gilbert ke diri sendiri.
Walaupun sudah mengatakan hal-hal positif itu, Gilbert masih sangat gugup masuk sekolah ini. Entah kenapa dia merasa seperti sekolah ini mengawasi setiap gerakan Gilbert dan akan menelannya hidup-hidup.
“M-Mungkin aku terlalu gugup karena ini pertama kalinya pindah sekolah... I-Iya, pasti itu alasannya!” kata Gilbert berusaha menyemangati dirinya sendiri. Dia berusaha mengendalikan stressnya dengan menarik nafas dalam-dalam. Sayangnya itu tidak terlalu membantu.
“Ngapain kamu bicara dengan dirimu sendiri?”
“AAAAA!!!” Saking sibuk dengan pikirannya, Gilbert tidak sadar ada seseorang di belakangnya. Gilbert dengan sigap menutup mulutnya dan membalikkan badannya perlahan-lahan. Orang yang baru saja menyahut kepadanya juga memakai seragam yang persis dengannya. Pasti dia juga murid sekolah ini. Ini juga pertama kalinya dia melihat seseorang dengan rambut gimbal. Tapi Gilbert kira semua sekolah tidak memperbolehkan model rambut yang aneh?
Karena Gilbert tidak menjawab pertanyaannya, si pria itu menanyakan pertanyaan yang lain. “Ah, biar aku tebak, kamu pasti murid baru disini ya?”
“Kelihatan sekali ya...” jawab Gilbert dengan muka kemerahan.
“Bukan hanya itu saja! Aku sudah lama sekolah disini, jadi aku tahu hampir semua murid di sekolah ini!” jawabnya dengan senyum bangga.
Gilbert beruntung sekali bisa bertemu murid ramah di sekolah ini. Sekarang dia tidak perlu masuk kedalam sekolah ini sendirian.
“Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri sendiri. Namaku Max Angelo! Panggil aku Max saja!” kata Max sambil mengulurkan tangannya.
Gilbert dengan semangat segera menerima tangannya. “Halo, Max! Namaku Gilbert! Bisa tolong memperkenalkan sekolah ini kepadaku?” tanya Gilbert dengan penuh percaya diri kali ini.
“Tentu saja! Ikuti aku!” Dan Gilbert mengacir tepat di belakang Max. Walaupun masih khawatir, Gilbert tidak bisa berdiam terus didepan sekolah ini. Dia harus menghadapi rasa takutnya. Setidaknya dia sekarang tidak perlu menghadapi sekolah baru ini sendirian.
Chapter 2: MOS part 1
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 383 kata
Day 3
Saat Max dan Gilbert masuk kedalam sekolah itu, setiap sisi sudah dipenuhi dengan murid-murid. Mungkin ini hanya perasaan Gilbert, tapi dia bisa merasakan banyak mata menuju kepadanya. Mungkin itu karena mereka penasaran dengan rambut putih Gilbert? Kalau dipikir-pikir juga, apakah Max mendekati dia juga karena rambut putihnya?
“Max, kenapa tadi kamu mendekati aku?” tanya Gilbert penasaran.
“Kenapa? Ya sudah jelas karena kamu terlihat stress tadi.” Gilbert bernafas lega karena mendengar jawaban yang dia inginkan. Max yang bingung dengan pertanyaan Gilbert mengobservasi sekitarnya dan menyadari mata-mata yang melekat kearah Gilbert.
“Apakah kamu kira aku mendekatimu karena rambut putihmu, bukan karena aku ingin membantumu?” tanya Max dengan muka neutral.
“!!!!” Gilbert tidak menyangka Max bisa memecahkannya secepat itu. Max lebih peka dari yang terlihat. Gilbert sekarang khawatir kalau Max bakal pikir kalau dia tidak percaya dengan kebaikan Max.
“Ayolah, jangan stress seperti itu. Kamu tidak melakukan sesuatu yang salah. Lagipula salah mereka cuma fokus dengan rambut putihmu. Kalau aku sih tidak peduli rambutnya warna pelangi atau warna kulit orang itu warnanya ungu, kalau mereka butuh bantuanku bakal aku bantu. Sesimple itu aja.”
Setelah mendengar penjelasan Max, Max pun makin terlihat keren dimata Gilbert. Max mungkin orang pertama yang tidak fokus dengan fisik badannya dibanding orang lain. Dia merasa sangat beruntung Max adalah orang pertama yang dia temui di sekolah ini.
“Ayo ikuti aku! Biasanya kita bakal perlu cari kelas kita dulu yang ditulis di papan pengumuman.” Gilbert tidak banyak bicara dan mengikuti Max dari belakang. Sesampainya di papan pengumuman, Gilbert segera mencari namanya di situ. Di luar dugaan Gilbert, dia ternyata satu kelas dengan Max. Gilbert dan Max bertatap muka dan senyum lebar muncul di muka mereka.
“Wow! Beruntung sekali kita bisa satu kelas!” seru Max meloncat kegirangan.
“Iya, aku juga tidak menyangka sama sekali!” seru Gilbert balik.
Tiba-tiba Gilbert mendengar tawa penuh ejekan dibelakangnya...? Tapi saat Gilbert berbalik badan, tidak ada yang terlihat tertawa. Apakah itu hanya perasaan Gilbert? Dia menatap balik Max dan tampang Max jauh lebih serius dari sebelumnya. Gilbert sampai merinding satu badannya.
“Ayo keluar dari sini, Gilbert. Tempat ini terlalu rame. Acara MOS-nya seharusnya bakal segera dimulai. Kita coba cek ruang aulanya” jelas Max dengan dingin sebelum menyeret Gilbert keluar dari kerumunan. Rasa khawatir yang Gilbert tadi lupakan sekarang muncul lagi. Apa yang bisa membuat Max sifatnya berubah drastis sekali??
Chapter 3: MOS part 2
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 390 kata
Day 4
Mereka berdua sudah sampai didalam ruang aula dan menunggu acaranya dimulai. Sementara itu, Gilbert tidak bisa berhenti fokus dengan Max. Mood Max sekarang jelek setelah kejadian sebelumnya. Gilbert berusaha memikirkan cara untuk mengembalikan mood Max. Mungkin sesuatu yang bisa distraksi pikirannya?
“Hey, Max. Kamu sudah lama sekolah disini kan? Jadi seharusnya teman-temanmu disini juga, kan?”
Pertanyaan Gilbert membuat Max tersentak keluar dari pikirannya dan fokus lagi ke sekitarnya. Tatapannya yang dingin perlahan-lahan melembut, walaupun dia tidak tersenyum seperti diawal.
“Huh... Iya juga, ya... Aku yakin mereka sudah didalam sini. Mereka berdua selalu datang lebih awal dibanding aku.”
“Begitu ya... Kamu tidak mau mencoba mencari mereka?” tanya Gilbert.
Max mendecakkan lidahnya. “Tidak usah. Tempat ini sudah terlalu ramai, bakal terlalu susah carinya. Lagipula nanti kamu bisa ketemu mereka setelah kita semua masuk ke dalam kelas.” Jawabannya begitu pedas, tapi juga tidak ada salahnya. “Yah, kalau beruntung, kita bakal ketemu mereka nanti. Kita lihat saja nanti.” jawab Max lagi.
“Oklah kalau begitu....” jawab Gilbert berusaha menyembunyikan rasa takutnya dengan Max. Perubahan Max sungguh drastis sampai Gilbert tidak tahu cara menghadapinya. Untungnya acara pembukaannya akhirnya dimulai jadi ada sesuatu untuk mendistraksi Gilbert dan Max.
Kepala sekolah muncul dan memberikan penjelasan singkat mengenai sekolah ini dan lalu memperkenalkan guru-guru di sekolah ini satu persatu. Dia juga menjelaskan mengenai fasilitas dan aktivitas-aktivitas di sekolah ini. Mereka tahu ini hanya untuk formalitas, jadi banyak yang sibuk dengan diri sendiri. Setelah pengumuman selesai, mereka pun disuruh untuk pergi ke kelas masing-masing dan berkenalan dengan murid-murid baru disana.
“Akhirnya...” bisik Max sambil mendesah lega. Sepertinya dia sudah lelah mendengar pengumuman ini karena sudah lama disekolah ini.
“Akhirnya kita bisa pergi ke kelas kita!” Jujur saja Gilbert hanya ingin bertemu teman-teman Max. Melihat sifat Max yang sebelumnya, dia yakin teman Max bakal sebaik dia juga. Gilbert mencoba berlari ke kelasnya sebelum dikagetkan dengan tarikan kencang dari Max,
“Tunggu dulu! Sebelum kesana, aku perlu kasih peringatan dulu. Salah satu temanku itu agak intens. Mungkin bisa dibilang seperti preman, jadi siapakan saja mentalmu ya~” jelas Max mulai dengan nada bercanda lagi seperti sebelumnya, tapi senyumnya masih terkesan terpaksa dibanding sebelumnya.
“Heh?!” Gilbert tidak bisa membayangkan teman dia bisa sangat berbeda jauh sifatnya dengan Max.
“Jangan khawatir. Dia mungkin kayak preman, tapi dia sebenarnya baik kok! Kamu bakal ngerti setelah ketemu dia!”
Berusaha menelan rasa khawatir, Gilbert mengikuti Max kearah kelas mereka.
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 468 kata
Day 5
Setelah beberapa lama, mereka sampai ke kelas mereka. Mereka mengintip ke dalam dan melihat kelasnya sudah mulai di penuhi murid-murid. Beberapa sudah mulai mencari teman baru. Menggunakan petunjuk yang Max berikan tadi, Gilbert berusaha mencari seseorang yang terlihat dari preman.
“Kalau bukan dari bajunya, mungkin muka mereka bakal terlihat garang...?” tanya Gilbert didalam kepalanya. Sambil mencari targetnya, dia dikagetkan dengan tatapan tajam dari seseorang yang bersandar di dinding dekat pintu kelas itu. Tatapannya begitu menakutkan sampai Gilbert merasa kalau dia akan dibunuh olehnya.
“I-Itu pasti dia...” simpul Gilbert. Mungkin kah orang seseram itu temannya Max?? Setelah beberapa lama menatap matanya Gilbert, pria itu berubah fokus ke Max. Pria itu berhenti bersandar di dinding dan mendekati Max.
“Kenapa mukamu masam sekali, huh??” tanya pria itu ke Max. Selama pengalaman Gilbert, teman itu selalu menyapa satu sama lain dulu sebelum memulai pembicaraan mereka. Tapi orang ini sama sekali tidak peduli dengan formalitas dan langsung bertanya ke Max dengan nada kasar.
“Apa maksudmu muka masam, Jia? Aku baik-baik saja kok.” jawab Max, jelas memaksakan senyum di mukanya. Tapi Jia tahu Max berbohong. Pukulan tiba-tiba melayang ke muka Max. Semua orang kaget termaksud Gilbert. Kenapa dia teganya memukul temannya sendiri?? Gilbert ingin marah kepada Jia, tapi tidak disangka tawa lepas dari mulut Max.
“Ahahahahahah! Terimakasih untuk pukulannya! Otakku merasa segar lagi sekarang! Heheh!” Senyum manis Max kembali ke mukanya. Siapa yang dapat menyangka pukulan ke muka bisa membuat mood seseorang baik lagi? Jia menatap balik Gilbert dengan dengan tatapan lebih santai.
“Tidak usah sekaget itu. Max memang masokis dari dulu.” jelas Jia ke Gilbert tanpa filter sama sekali.
“T-Tunggu dulu! Kenapa kamu malah mengekspos temanmu?? Kamu tidak takut dia sakit hati??” tanya Gilbert masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat sebelumnya. Gilbert belum pernah melihat pertemanan seperti ini. Sangat jujur dan terbuka, tidak ada filter sama sekali, tidak ada memikirkan perasaan teman yang lain, dan seterusnya.
Jia tertawa mendengar pertanyaan Gilbert. Gilbert kaget melihat betapa manisnya senyum Jia. “Jangan khawatir. Max paling suka kejujuran. Yang ada Max bakal benci kalau kamu berusaha memikirkan perasaan dia. Max memang aneh seperti itu.”
“Ouchh, ngak perlu pakai aneh kali!” canda Max sambil menyenggol lengan Jia dengan sikutnya.
“Senggol aku sekali lagi dan aku bakal lempar kamu ke ujung kelas.” Jia mengatakan sesuatu hal yang mengerikan itu dengan nada datar sampai Gilbert bingung apakah dia itu bercanda atau serius. Max hanya tertawa balik mendengar kata-kata itu.
Bukannya berhenti, Max malah makin menyenggol-yenggol Max. “Teganya kamu! Nanti aku ngak mo jualin es krim lagi ke kamu!” Jia menggusar kesal melihat tingkah Max, tapi setidaknya dia tidak menyerang Max.
At this point, Gilbert sudah menyerah mencoba menebak model pertemanan mereka. Dia hanya tahu Jia dan Max lebih aneh dan unik dari yang dia kira.
Dia sekarang penasaran apakah teman Max yang satunya lagi sama anehnya dengan mereka...
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 499 kata
Day 6
-----------------------------------------------------------
Max dan Gilbert duduk bersama di belakang kelas, area didekat pintu. Sementara Jia duduk di sebelah kanan mereka, yang paling dekat dengan pintu. Mukanya kembali intens lagi dan matanya tidak pernah lepas dari pintu kelas itu.
Walaupun takut, tapi Gilbert juga penasaran mengenai Jia yang sifatnya seperti ombak laut yang tidak bisa ditebak. Dia ingin mengerti Jia lebih lanjut.
“Jadi um, Jia, kan? Kenapa kamu pelototin pintunya seperti itu?”
Mata Jia melebar, sepertinya tidak menyangka ada yang memanggilnya. Dia berhenti menatap ke pintu dan menatap Gilbert.
“Cuma gara-gara kamu dengar namaku dari Max, bukan berarti kamu bisa seenaknya memanggilku seperti itu.”
Gilbert melonjak ketakutan. Apakah dia membuat Jia marah?? Jia diam beberapa lama sebelum mendesah kecewa. “Jangan seenaknya panggil namaku apalagi aku sama sekali tidak kenal kamu.”
Setelah beberapa lama berpikir, Gilbert pun mengerti maksud Jia dan mukanya memerah. “M-Maaf... Namaku Gilbert....”
Selama mereka berdua berbicara, Max dari tadi mengawasi sambil menahan tawanya. “Berjuanglah, Gilbert!” bisik Maximo berusaha menyemangati Gilbert.
“Halo, Gilbert. Kamu sudah tahu namaku, jadi tidak perlu perkenalan lagi. Aku sedang menungguku temanku kembali ke kelas. Dia belum kembali, jadi aku sedikit khawatir.” jelas Jia.
Jia mungkin bilang begitu, tapi Jia jelas tidak bisa tenang dan tidak bisa berhenti menatap pintu itu.
Max menjadi penasaran dan ikut bertanya ke Jia. “Memang dia lagi kemana tadi?”
“Perpustakaan. Mau pinjam buku katanya.”
“Mau aku cek keadaannya?”
“Kita tunggu sedikit lagi dulu. Kalau dia belum balik lima menit sebelum kelas dimulai, kita baru cari dia.”
“Oke~!”
Mendengar mereka berdua berbicara membuatmu senang sekali entah kenapa. Seaneh-anehnya mereka, pertemanan mereka tidak berbeda jauh dengan yang dia pernah lihat. Dan melihat seseorang yang sebelumnya terlihat seperti preman bisa lembut dengan temannya mengingatkan Gilbert untuk tidak menilai seseorang dari luar.
Beberapa menit kemudian, pria dengan rambut coklat dan mata hijau muncul didalam kelas. Tangannya penuh dengan berbagai macam buku.
“H-Halo semuanya...” sapa orang itu. Gilbert kaget melihat betapa pemalu dan lembutnya pria itu. Terlihat sangat berbeda jauh dengan Max dan Jia. Tapi Gilbert memperingatkan dirinya kalau dia tidak boleh menilai seseorang dari luar. Mungkin orang ini juga seliar Max dan Jia. Dia bakal lihat.
Tidak seperti tadi, kali ini Max memperkenalkan Gilbert ke temannya yang satu lagi. “Hey, lihat orang disebelahku? Dia teman baruku! Ayo kenalan!”
Dengan bantuan Max, Gilbert dengan tenang keluar dari kursinya dan menyapa balik. “Halo, namaku Gilbert. Salam kenal.”
“Salam kenal juga. Namaku Taurus.” Dia menginspeksi Gilbert dari kepala ke kaki sebelum bertanya. “Biar aku tebak. Kamu bisa ketemu Max karena kamu butuh bantuan, kan?”
“Heh?? Bagaimana caranya kamu bisa tahu?” tanya Gilbert kaget.
“Aku juga bertemu Max karena alasan yang sama. Aku rasa lebih tepatnya tidak ada yang mau jadi temanku, tapi Max tidak peduli dan menjadi temanku....”
Wow. Max memang keren sekali. Walaupun aneh juga. Tapi keanehan itu bisa dicuekin kalau dia memang orang baik.
“Sudah selesai bicaranya? Cepat duduk. Kelasnya sebentar lagi mulai.” Suara Jia tiba-tiba mengeleggar dan menghentikan pembicaraan mereka.
“M-Maaf. Terimakasih untuk peringatannya....” Taurus duduk disebelah Jia dan sekarang mereka menunggu kelasnya untuk dimulai.
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 362 kata
Day 7
-------------------
Sambil menunggu kelas dimulai, Gilbert tidak bisa berhenti berpikir mengenai tiga orang yang dia temui. Si pria baik tapi super aneh, preman yang sebenarnya baik hati, dan pemalu yang mnemukan cara untuk berteman dengan dua orang yang sifatnya jauh dari dia. Gilbert masih sulit untuk percaya kombinasi ini bisa berkerja sama sekali. Tapi dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri pertemanan mereka. Kalau Gilbert ingin menjadi teman mereka, dia harus bisa menerima kalau mereka berbeda dengan teman-teman Gilbert di sekolahnya yang dulu.
Bel berbunyi, dan masuklah guru dengan penampilan nyentrik. Rambut hitamnya acak-acakan dan hampir menutupi matanya. Mukanya making sulit dilihat karena kacamata hitamnya yang besar. Dengan hebohnya dia melempar bukunya ke atas dan menangkapnya.
“Halo, semuanya!!!! Perkenalkan, namaku adalah Mr Nice! Aku adalah guru inggrismu dan wali kelasmu! Yeah!!!!”
Beberapa murid langsung menyahut-yahut senang melihat kemunculan guru ini. Max ikut bersorak ria dan Taurus bertepuk tangan riang. Muka Mr Nice memerah melihat betapa senangnya murid-muridnya melihatnya. “Terimakasih semuanya! Aku juga senang bertemu kalian lagi!”
“Baiklah, karena ini hari pertama kelas kita, kita juga perlu cari ketua kelas dan wakil ketua untuk setidaknya dua bulan!”
Mendengar itu, semuanya menjadi canggung dan takut. Gilbert bisa mengerti perasaan mereka. Tanggung jawab sebagai ketua kelas dan wakil ketua kelas lumayan berat. Mereka bakal harus mewakili satu kelas dan memastikan kegiatan di dalam kelas berjalan dengan baik. Disaat Gilbert kira tidak ada yang bakal angkat tangan, Jia dan Max mengangkat tangan mereka.
“Aku bakal jadi ketua kelas” jawab Jia dengan tegas, seperti dia yakin sekali bakal langsung di pilih.
“Dan aku bakal jadi wakil ketua!” timbal Max.
Mr Nice menatap kesal mereka berdua. “Kalian seriusan?? Kalian selalu jadi ketua kelas dan wakil kelas setiap tahun! Kalian belum bosan apa??”
Setiap tahun?! Gilbert tidak bisa percaya pendengarannya. Kalau itu dia, Gilbert bakal cepat bosan hanya dalam 1 bulan. Tapi mereka berdua bisa melakukannya setiap tahun???
“Apakah ada masalah Mr Nice? Jangan khawatir, aku yakin tidak ada orang lain yang bakal menawarkan diri sendiri.” Dan Jia benar. Semuanya terus terdiam dan takut di hadapan Jia. Mr Nice hanya bisa mendesah kencang.
“Baiklah kalau begitu. Kalau begitu ketua kelas di semester ini adakah Jia dan wax kelasnya adalah Max!!!”
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 416 kata
Day 8
------------------------------------------------------
Entah apakah karena kebijakan sekolah ini memang berbeda atau guru ini memang berbeda dengan yang lain, Mr Nice mulai mengajari mereka bahasa inggris sambil membagi pengalamannya saat mengajar di sekolah ini tahun kemarin. Dia hafal semua murid yang dia pernah temui, termasuk Max, Jia, dan Toris.
Dia lalu memanggil nama mereka satu persatu dan meminta mereka untuk berdiri supaya dia bisa dengan mudah mengingat muka kita. Mr Nice lalu meminta kita memperkenalkan diri masing-masing. Tidak mengejutkannya, Max menawarkan diri untuk menjadi orang pertama yang memperkenalkan dirinya sendiri.
“Halo, namaku adalah Max! Aku suka makan hotdog dan aku jualan es krim lezat! Kalau mau, nanti tinggal pesan saja dan nanti aku bakal kirim ke rumah kalian!”
Semuanya tertawa cekikikan mendengar perkenalan Max. Max memang punya kemampuan untuk membuat satu ruangan lebih ceria. Gilbert tidak mungkin bisa menghafalkan perkenalan semuanya jadi dia hanya take note yang menurut Gilbert menarik. Jia dan Toris selanjutnya yang memperkenalkan diri.
“Namaku Jia.” Jawabnya pendek.
“Ok, lalu ada lagi yang lain?” tanya Mr Nice.
“Aku yakin itu tidak penting sama sekali. Lagipula kamu sudah tahu kan?” balas Jia.
“Tapi yang lain belum tahu.”
Jia jelas kesal disuruh perkenalan, tapi akhirnya melakukan. “Aku suka makan pedas dan aku tahu martial art. Kalau kalian menyerangku atau teman-temanku, KAKIKU BAKAL MENDARAT DI MUKA KALIAN.” jelas Jia dengan nada mengancam. Satu ruangan menjadi diam karena ketakutan. Mr Nice hanya mengangguk-angguk mengerti.
“Terimakasih, Jia~! Selanjutnya!”
Giliran Taurus yang memperkenalkan diri. “H-Halo... Namaku Taurus... Aku suka membaca buku... Untuk makanan aku rasa aku suka roti panggang...” Dari awal sampai akhir, badan Taurus gemetaran seperti di tengah gempa bumi. Mr Nice kasihan padanya, jadi tanpa banyak tanya berterimakasih dan menyuruh Taurus duduk lagi.
Dan satu lagi yang Gilbert ingat adalah perempuan dengan tatapan super dingin dan kelam, jauh lebih menyeramkan dari muka Jia. Gilbert tidak mengerti kenapa guru mereka tidak ketakutan sama sekali melihat seseorang dengan tatapan seperti itu.
“Halo, namamu siapa?” tanya Mr Nice kepada perempuan itu.
“..... Natalya....”
“Ok, Natalya. Bisa kah kamu memperkenalkan dirimu sendiri?” Tapi dia tidak menjawab balik. “Hm... Malu atau tidak tahu mau bahas apa? Okelah kalau begitu! Apakah kamu punya hobi?”
“..... Masak.”
“Oooh! Masak! Kamu suka masak apa?”
“..... Apa saja yang cepat.”
“Ahh, berarti kamu tipe yang efisien ya? Aku bisa lihat!”
Dan walaupun hanya beberapa detik, ada senyum kecil muncul di mukanya. Apakah ini pertama kalinya dia merasa orang tidak menilai dia buruk? Kalau itu aku, aku tidak mungkin bisa tahan berbicara dengan sesorang yang berbicara terlalu sedikit seperti Natalya.
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 454 kata
Day 9
-----------------------------------
Setelah beberapa lama, kelas akhirnya telah selesai. Satu persatu murid mulai pulang ke rumah. Beberapa tidak langsung pulang ke rumah dan hang out di sekitar sekolahnya. Tapi ada beberapa murid masih di dalam kelas seperti Gilbert, Natalya, dan Mr Nice. Alasan Gilbert simple, dia hanya ingin bisa berbicara dengan Mr Nice dan mengenalnya lebih lanjut. Tapi entahlah kenapa Natalya masih disini.
Setelah beberapa lama, Gilbert akhirnya memberanikan diri untuk mendekati Mr Nice.
“Selamat siang, pak!” sapa Gilbert.
“Halo, Gilly!” sapa balik Mr Nice. Gilbert kaget Mr Nice langsung kasih dia nama panggilan, tapi dia tidak masalah dengan itu. Mr Nice lanjut dengan pembicaraan mereka. “Kamu ingin bicara denganku?”
“Tepat sekali, Mr Nice. Aku ingin tahu lebih banyak tentang bapak. Apalagi aku murid baru disini.”
Mr Nice tertawa misterius yang malah membuat Gilbert bingung. “Percayalah, kamu sudah tahu segala hal mengenai aku. Yang ada aku malah penasaran soal kamu!”
“A-Aku?” Gilbert tidak mengerti kenapa Mr Nice bisa tertarik dengannya. Gilbert hanya berharap itu bukan karena rambutnya.
“Kamu berteman dengan grup Max, ya?”
“Heh?? Kok bapak bisa tahu?”
“Simple saja. Kamu duduk disebelah Max. Dulu yang selalu duduk di situ adalah Taurus!”
Gilbert kaget mendengar itu. Max tidak bilang soal itu kepada Gilbert. Apakah karena tidak mau bikin Gilbert insecure, atau apakah Max hanya merasa itu detail yang tidak penting? Yang manapun itu,Gilbert merasa bersalah telah merebut posisi Taurus.
“Ayolah, jangan khawatir Gilbert. Karena mereka tidak menyuruhmu pindah dari tempat duduknya, berarti mereka tidak apa-apa kan dengan kamu duduk disitu. Lagipula, pilihanmu cuma diantara duduk dengan Max atau Jia. Dan tentu saja kamu bakal memilih Max!”
Bulu kuduk Gilbert berdiri. Memang benar kalau dia masih takut dengan Jia dan bakal tidak nyaman didekatnya. Jadi masuk akal kalau Taurus duduk dengan Jia untuk menghindari itu. “Bapak sepertinya tahu banyak soal mereka bertiga...”
“Tentu saja! Mereka sudah lama di sekolah ini! Mereka bertiga salah satu murid favoritku! Apalagi Taurus! Dia mungkin terlihat pendiam dan pemalu, tapi kalau ada yang dia tidak mengerti atau merasa ada yang salah, dia bisa berdiskusi denganku selama 10 menit! Sayangnya karena batas waktu sekolah, biasanya kita melanjutkan diskusi kita di luar sekolah!”
Gilbert sudah ada dugaan kalau Toris lebih dari pemalu, dan senang dugaan dia benar. “Aku bisa membayangkan dia menyenangkan untuk diajak diskusi.”
“Tepat sekali!”
Gilbert dan Mr Nice terus berbincang dengan senang, tapi Mr Nice menyadari muka Natalya makin masam.”Maaf, Gilly. Tapi kita bicara sampai sini dulu ya. Aku juga perlu membagi perhatianku dengan Miss Nat disebelah ini!”
Muka Natalya semburat merah setelah dipanggil dengan nama panggilan buatan Mr Nice.
“Apa kamu ingin berbicara denganku juga, miss Natalya?”
Sambil menyembunyikan muka merahnya, dia perlahan mengangguk.
“Baiklah kalau begitu!”
Tidak ingin menganggu mereka, Gilbert memutuskan ini adalah waktunya dia pulang ke rumah.
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 303 kata
Day 10
-------------------------------------------------
Chapter 9: Fredrick
Setelah sekolah berakhir, Max, Taurus, dan Jia pulang ke rumah mereka masing-masing. Jia berjalan pulang dengan santai disaat Jia tiba-tiba bertemu dengan salah satu murid dari sekolahnya. Tapi Jia tahu orang itu bukan temannya. Nama orang ini adalah Fredrick. Orang ini sudah lama membully orang-orang disekolah Jia. Dia sebagai orang kaya memakai uangnya untuk membayar murid-murid untuk berkerja dengannya. Metode ini makin efektif karena sebagian besar murid di sekolahnya adalah orang yang kesulitan uang.
“Kenapa kamu disini, Frederick?” tanya Jia dengan tatapan marah.
“Kalau baru melihatku dan kamu langsung marah?” Fredrick tertawa mengejek. Jia ingin sekali meninju mukanya, tapi dia tahu hanya Fredrick yang menang kalau Jia melakukan itu.
“Kamu masih belum menjawab pertanyaanku, Fredrick. Kenapa kamu disini? Kamu tidak pernah bertemu denganku tanpa alasan.”
Fredrick sangat kecewa Jia tidak bereaksi sesuai keinginannya. Fredrick melanjutkan pembicaraan mereka. “Aku hanya ingin membahas mengenai murid-murid baru disekolahmu! Banyak juga ya! Aku paling tertarik dengan yang pria dengan rambut putih itu.”
Badan Jia seperti tersambar petir saat dia mulai mengerti tujuan Fredrick. Dia pasti ingin membully Gilbert. “Dia punya nama tahu.”
“Aku tidak peduli dengan namanya. Tapi yang paling penting adaah mereka belum tahu mengenaiku dan yang lain ya?”
“.......” Jia tidak bisa memberitahu mereka. Bukan karena dia tidak peduli, tapi dia ingin mereka bisa memiliki kehidupan sekolah yang normal, jauh dari pembullyan. Tapi Jia tahu dia tidak bisa selamanya menyembunyikan soal ini dengan yang lain.
“Apa kamu yakin kamu tidak ingin memperkenalkan mereka denganku? Kasihan mereka kalau nanti terbully olehku dan teman-temanku. Eheheh!”
“Aku tidak akan membiarkanmu melukai mereka!”
Fredrick pun tertawa sekali lagi. “Mana mungkin bisa kamu melindungi murid-murid sebanyak itu sendirian! Tentu saja kecuali kamu mengurung mereka didalam kelas mereka, tapi tidak ada orang yang sestress itu, kan? Eheheh!”
“.....”
Fredrick melambaikan tangannya dan meninggalkan Jia sendirian.
“..... Demi melindungi mereka, aku harus....”
Chapter 10: Paranoid
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 386 kata
Day 11
------------------------------------------------------------------------------------------
Chap 10: Paranoid
Satu hari telah berlalu. Gilbert masuk ke dalam sekolah dengan semangat tinggi. Dia tidak sabar ingin bertemu dengan mereka bertiga lagi dan menjalin hubungan yang lebih kuat. Tapi saat Gilbert masuk kedalam kelas, hanya Max dan Taurus yang ada di kelas. Jia tidak terlihat dimana-mana. Atau lebih tepatnya dia hanya melintas diluar kelas dan pergi menjauh, tapi dia tidak masuk kedalam kelas.
“Aku punya perasaan buruk mengenai ini...” bisik Max ke Gilbert dan Taurus.
“Aku setuju... Jia biasanya melakukan ini kalau merasa paranoid.” balas Taurus.
“M-Maksudnya paranoid?” tanya Gilbert kebingungan. Kalau dia tidak seram kemarin, dia jelas seram sekali sekarang.
“Maksudku itu Jia sedang kayak... apa itu... heightened alert. Intinya dia khawatir kalau hari ini ada yang bakal terluka atau diserang seseorang, jadi dia memastikan itu tidak terjadi.” jelas Max.
“Di-Diserang?? Kenapa bisa ada yang diserang??”
Taurus dan Max menatap satu sama lain dengan mata sedih. Mereka tidak ingin membahas ini, tapi mereka semua bakal tahu cepat atau lambat.
“Sekolah ini sebenarnya ada banyak pembully... Tapi yang paling parah itu namanya Fredrick. Dia orang kaya dan membayar beberapa murid disini untuk menjadi tukang pukulnya dia. Kalau kita melintas didekatnya, kalau tidak menuruti kemauannya, kamu bakal dipukuli sama suruhannya.”
Gilbert tidak pernah mendengar rumor mengenai pembullyan di sekolah ini. Apakah itu berarti sekolah ini sengaja menyembunyikan ini demi reputasi mereka? Atau Fredrick punya sesuatu yang bisa memaksa sekolah ini untuk menyembunyikan fakta ini? Yang manapun itu, Gilbert sekarang sangat ketakutan.
“A-Apa yang aku harus lakukan??” tanya Gilbert panik.
“T-Tenangkan dirimu dulu... Untuk sekarang ini, kita berusaha mengumpulkan bukti-bukti mengenai pembullyan Fredrick. Kalau bukti sudah cukup, bisa kita bawa ke polisi. Atau mungkin, bahkan orangtuanya....”
Penjelasan Taurus membuat Gilbert sedikit lebih tenang. Mereka telah melakukan sebisanya mereka untuk menghentikan Fredrick. Tapi Jia masih tidak berhenti melewati jendela kelas mereka. “Aku sudah mengerti sekarang, tapi apakah kita tidak akan melakukan sesuatu mengenai Jia?” tanya Gilbert khawatir.
“Sedikit susah menurutku. Jia di mode ini sangat reaktif dan bakal menyerang siapapun yang mendekatinya. Walaupun aku juga tidak ingin menunggu Jia melakukan sesuatu yang tidak baik....” Taurus berusaha menemukan solusi, tapi mengalami kesulitan.
Tiba-tiba Max berdiri dari kursinya dan keluar dari kelas.
“Tunggu dulu! Kamu mo kemana Max?”
“Aku? Hmm. Jangan khawatir, bakal aku jelaskan nanti.” Max lalu kabur keluar dari kelas pergi entah kemana. Jia terlihat kesal tapi tidak bisa mengejar.
Chapter 11: Terkurung
Sarapan Kata KMO Club Batch 37KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 567 kata
Day 12
-------------------------------------------
Chapter 11: Terkurung
Setelah beberapa menit, Max kembali dengan muka bersemangat.
“Kenapa semangat sekali, Max?” tanya Taurus penasaran. Dia mengecek Max dari kepala sampai kaki, tapi dia tidak melihat perubahan yang jelas.
“Hmm... Kenapa ya~? Heheheh!” Taurus dan Gilbert menatap satu sama lain kebingungan, tapi mereka memutuskan untuk percaya dengan Max.
Kelas hampir dimulai, dan semua murid kecuali Jia sudah didalam kelas. Jia akhirnya masuk juga kedalam kelas, tapi diluar dugaan semua orang, Jia mengunci pintu kelas itu sehingga tidak ada yang bisa keluar kelas. Semuanya menjadi shock dan bingung dengan tindakan Jia.
“Apa yang kamu lakukan, Jia??” tanya Taurus dengan panik. Tapi Jia tidak mau menjawab. Dia bahkan mencoba menyerang Taurus saat Taurus mendekatinya.
“Eep!”
Jia lanjut berdiri didepan pintu kelas mereka yang terkunci. Dia jelas tidak ingin siapapun untuk kabur. Kenapa Jia tiba-tiba seperti ini??
Max sepertinya tahu ini bakal terjadi. Dia berdiri dan mendekati Jia dengan muka santai, seperti dia tidak takut Jia bakal memukulnya. “Hei, Jia. Kamu bisa menyingkir dari pintu ini tidak?” tanya Max dengan nada memelas yang dibuat-buat.
“Tidak.” jawab Jia dengan singkat.
“Lagipula tumben sekali kamu mengurung kita semua disini! Aku boleh tahu ngak kenapa, Jia~?” tanya Max sekali lagi dengan bersenda gurau.
“TIDAK.” jawab Jia sekali lagi dengan nada mengancam dan ancang-ancang bertarung. Walaupun sudah diancam pun, Max sama sekali tidak bergeming. Max terlihat serius kali ini, tapi sama sekali tidak ada tanda dia terintimidasi oleh orang di depannya.
“Kalau kamu jawabnya begitu terus, aku bakal coba nebak loh alasan kenapa kamu memperangkap kita disini.”
Amarah Jia makin melunjak dan dia menarik kerah baju Max dengan kencang. “Apakah itu ancaman, Max? Apa aku terlihat takut untukmu?”
“Jujur saja? Iya, kamu ketakutan. Kamu mengurung kita karena kamu ingin melindungi kita, kan? Walaupun jujur saja aku pikir ide ini menyedihkan sekali~”
Jia meledak dan melayangkan pukulan ke muka Max. Pukulannya berhasil mendarat di muka Max, tapi diluar dugaan Jia, Max mengeluarkan taser dan lalu menyetrum tangan Jia.
“AARGH!!!”
Reaksi Jia cukup untuk memberi kesempatan Max untuk mendorong Jia ke pintu.
“Menyingkir dari pintu ini, Jia!” Max berusaha untuk menyetrum Jia lagi, tapi kali ini Jia menahan tangan Max. Dan Max mencoba menahan tangan kosong Jia supaya dia tidak bisa memukul dia. Semuanya terlalu takut untuk membantu. Atau lebih tepatnya mereka tidak tahu caranya untuk membantu.
Jia lalu memukulkan dahinya ke dahi Max dan membuat Max cukup kaget untuk membuat Jia bisa lepas dari pegangan Max. Jia mendorong Max ke lantai dan berusaha memukuli wajahnya. Max memakai kedua tangannya untuk melindungi mukanya.
“Siapapun tolong dia!” teriak salah satu murid di kelas itu. Tapi apa yang mereka bisa lakukan??
Natalya yang dari tadi menontoni dari tempat duduk lelah menontoni mereka bertarung dan berdiri dari kursinya. Dia berlari kearah mereka berdua dan menendang Jia di kepala. Max dan Jia kaget dengan kemunculan dia, tapi Max merasa beruntung dan bisa merangkak menjauh dari Jia.
“Tahan dia, Natalya! Aku bakal buka pintunya!” Max berlari kearah pintunya.
“Kamu tidak bisa membuka pintunya tanpa kunci! Apa kamu stress-.“ Jia mengerti apa yang terjadi dan berusaha menyerang Max lagi. Tapi kali ini Natalya ada disana untuk menghadangnya.
Max mengeluarkan kunci cadangan dari kantungnya dan membuka pintu kelasnya. “Sudah terbuka! Ayo semuanya keluar!”
Tanpa berpikir panjang, semuanya berlari keluar dari kelas itu. Adrenaline Jia sudah terlalu tinggi dan melihat usahanya gagal, saat adrenalinenya drop, badan Jia menjadi lemas dan hampir pingsan. Taurus dan Gilbert berhasil menangkapnya sebelum badannya mengenai lantai.
Chapter 12: Calm after storm
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 384 kata
Day 13
----------------------------------------------------------
Chapter 12: Calm after storm
Setelah semuanya berakhir, Max mendekati Jia dan menaruh dia di bahunya. Jia tidak bisa melawan balik karena badannya sangat lemas. “Terimakasih untuk bantuannya, semua! Aku yang bakal urus sisanya.”
“Jadi kamu keluar dari kelas tadi karena mau ambil kunci cadangan?” tanya Taurus.
“Yuup! Aku minta dari tukang-tukang bersih disini!”
“Oooooh, pak Penta, kah?”
“Yup yup!” jawab Max dengan semangat.
Gilbert menunjukkan tangannya dan memberhentikan pembicaraan mereka. “Maaf, aku mau tanya. Sekarang kamu mau apain Jia?”
Max memukul dahinya dengan tangan kosongnya. “Whoops! Hampir lupa! Aku pingin bawa dia ke ruang medik. Lihat betapa lemasnya dia. Mana mungkin dia bisa belajar dengan kondisi seperti ini?”
Gilbert mengangguk mengerti. “Tapi sekarang bagaimana? Apakah kita masuk kelas lagi?”
“Terserah kalian. Tapi tadi sudah kasih tahu Mr Nice tadi kalau bakal ada sesuatu seperti ini terjadi. Jadi dia tidak bakal langsung datang ke kelas. Atau kalau pun langsung masuk ke dalam kelas, dia bakal mengerti kenapa kelas kosong.” jawab Max. Dia benar-benar sudah merencanakan hampir semuanya, ya? Dia semakin terlihat lebih pintar dibanding penampilannya.
“Baiklah, aku pergi dulu ya!” Max melambai sampai jumpa kepada mereka dan pergi ke ruang medik. Natalya walaupun tidak mengatakan apa-apa menontoni mereka dari awal sampai akhir. Setelah mereka menjauh, dia baru membuka mulutnya. “Kenapa Jia mengurung kita?”
Gilbert dan Taurus kaget mendengar Natalya pertama kalinya berbicara dengan mereka. Dari kemarin, dia tidak pernah berbicara kepada siapapun kecuali dengan Mr Nice. Dia mungkin tidak pernah berbicara, tapi dia jelas mendengarkan segala hal yang terjadi dari kemarin sampai hari ini.
“Ummm, aku akan coba jelaskan... Sebelum itu terimakasih untuk membantu kita menghentikan Jia.” Natalya mengangguk mengerti mendengar ucapan terimakasih Taurus.
Taurus lalu mencoba menjelaskan kepada Natalya sesimple yang dia bisa. Muka Natalya masam mendengar penjelasan Taurus. Apakah dia kecewa mereka baru bilang soal ini?
“Maaf aku tidak memberitahu dari awal. Kita tidak tahu cara memberitahu sesuatu yang sungguh sedih seperti ini ke yang lain.” kata Taurus setelah selesai dengan penjelasannya. Muka Natalya tetap datar seperti biasanya.
Natalya berpikir sangat keras sebelum bertanya lagi. “Tapi kamu akan membantu kita kalau kita dibully, kan?”
Mungkin ini hanya perasaan kalian, tapi kalian yakin sekali mereka mendengar kesedihan dari kata-kata Natalya.
“Tentu saja! Walaupun cara Jia ekstrim hari ini, pada akhirya dia melakukan itu karena dia ingin melindungi kalian semua!”
Senyum kecil yang langka muncul di muka Natalya. “Baguslah”.
Chapter 13: Medic room and the class starts
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 406 kata
Day 14
-------------------------------------------------
Chapter 13: Medic room and the class starts
Max membawa Jia ke ruang medik. Jia berusaha berbicara dengan Max, tapi karena lelah dan daritadi di kelas sudah berteriak-teriak, yang keluar dari mulutnya hanyalah seperti bisikan.
“Jangan bicara dulu, Jia. Tunggu saja sampai setelah kamu baikan baru bicara lagi.” Walaupun Max bilang begitu, Jia masih terus saja berusaha berbicara.
“Keras kepala sekali... Oh ya, pasti kamu kaget ya aku bisa menebak rencanamu. Soalnya kamu tidak masuk-masuk ke kelas sih! Kesannya kayak kamu menunggu kita semua masuk dulu sebelum melakukan sesuatu! Seperti... entahlah, mengunci kita semua didalam kelas! Tentu saja bisa saja yang lain, tapi karena ada kemungkinan itu, aku pun siap-siap untuk menghadapi itu. Maaf? Heheh.”
Jia menyimak penjelasan Max dan hanya bisa mengeram balik. Dia tahu yang dia lakukan itu salah, tapi dia tidak tahu apa cara lain untuk melindungi teman-teman sekelasnya.
Max melanjutkan pembicaraan mereka. “Ini pasti karena Fredrick, ya? Apa dia kemarin menemuimu setelah pulang dari sekolah? Pasti begitu ya? Apa dia mengancammu? Ngak mungkin, kamu ngak bakal sestress ini kalau itu yang terjadi. Ahh, aku tahu! Dia pasti mengancam untuk melukai murid-murid baru di kelas kita kan?” Max terus menerus mencoba menebak alasan kenapa Jia dan hampir semuanya sangat akurat. Jia tidak pernah bisa menyembunyikan sesuatu dari Max. Mungkin itu alasan kenapa mereka teman.
Jia mendorong dirinya untuk mengatakan “Ma...af....”
Max kaget saat dia tiba-tiba mendengar Jia berbicara. “Kalau minta maaf jangan sama aku, tapi ke yang lain-lain yang kamu kurung tadi.”
Jia kali ini menganggukkan kepalanya mengerti.
-----
Kembali ke kelas. Setelah yakin Jia tidak ada di kelas, mereka masuk lagi ke dalam untuk mulai belajar. Untungnya yang mengajar di jam awal adalah Mr Nice lagi.
“Halo, semuanya! Muka kalian semua terlihat capek sekali! Ada apa?” Tidak ada yang menjawab, Mereka terlalu lelah untuk menjawab. Mereka kaget saat Mr Nice tiba-tibs tertawa.
“Ini pasti ulah Jia, kan? Tadi Max sudah kasih tahu saya soal Jia dan suruh aku untuk jangan langsung masuk ke kelas. Untung saja aku mendengarkannya! Dan untunglah kalian berhasil menghentikan Jia.”
Gilbert tidak percaya Max bahkan merencanakan sampai sejauh itu. Max sungguh keren. Gilbert berdiri untuk memanggil atensi Mr Nice. “Mr Nice, ada sesuatu yang ingin kukatakan.”
“Ada apa, Gilly?”
“Mungkin Max sudah merencanakan sampai sejauh ini... Tapi jujur saja rencana Max bakal gagal kalau Natalya tidak membantu.”
Natalya kaget namanya tiba-tiba disebut dan mukanya memerah.
“Wow, benarkah itu Nat? Terimakasih untuk bantuanmu!”
Natalya berusaha menyembunyikan muka merahnya dengan tangannya dan mengangguk kecil.
“Baiklah, kelas officially dimulai!”
Chapter 14: Who is Fredrick?
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 406 kata
Day 15
----------------------------------------------------------------
Waktu istirahat telah dimulai. Dari tadi didalam kelas Gilbert tidak bisa berhenti memikirkan soal yang tadi. Soal Jia tiba-tiba menjadi liar, pertarungan mereka untuk keluar dari kelas, dan Fredrick, orang yang dipercaya menjadi penyebab Jia menjadi liar. Dia penasaran untuk melihat Fredrick terlihat seperti apa. Supaya kalau melihat dia, Gilbert bisa langsung kabur dari mereka. Sebagai pembully, dia seharusnya terlihat, kan? Dia mendekati Taurus untuk bertanya soal itu.
“Hey, Taurus-“
Taurus tidak tahu Gilbert mendekatinya untuk bertanya padanya dan tanpa sengaja memotong perkataan Gilbert. “Hi, Gilbert. Kamu bawa apa buat bekal hari ini?”
“A-Aku? Hm... Aku bawa ikan goreng yang sudah disuwir-suwir supaya lebih mudah dimakan... Bagaimana kalau kamu?”
“Aku bawa telur goreng di campur dengan daun bawang dan bawang bombai. Enak dan sehat!”
“Baguslah!” Gilbert melanjutkan pertanyaannya. “Hey, Taurus. Muka Fredrick itu kayak apa ya? Karena kejadian hari ini aku jadi penasaran banget.”
Taurus menatap Gilbert dengan mata khawatir. Apakah Taurus khawatir Gilbert ingin konfrontasi Fredrick?
“J-Jangan khawatir! Aku cuma pingin tahu supaya aku bisa dengan mudah menghindari dia!” kata Gilbert berusaha membuat Taurus tidak khawatir.
“Kalau kamu bilang begitu... Fredrick sepertimu sangat berbeda dibanding yang lain, dalam hal rambut. Dia punya rambut blonde bergelombang dan mata biru seperti sapphire. Karena biasanya dia yang merencanakan pembullyannya, dia jarang muncul begitu saja diluar. Dan kalau iya pun, dia biasanya dilindungi oleh bodyguardnya.”
“Begitu ya....” Gilbert berpikir keras sebelum bertanya lagi. “Kelas dia dimana ya?”
Taurus menatap Gilbert seperti Gilbert sudah stress sebelum menjawab. “Aku tidak tahu. Kenapa tidak cek saja kertas pengumuman kemarin?”
“Ide bagus! Terimakasih Taurus!” Gilbert berlari keluar dari kelas penuh semangat, tidak sabar untuk mengecek kertas pengumuman itu lagi.
“.....” Taurus punya perasaan buruk mengenai ini. Bagaimana kalau dia tidak sengaja bertemu Fredrick disaat berjalan kesana? “Bakal aku ikuti dia... Untuk jaga-jaga doang.” Taurus berdiri dari kursinya dan mengikuti Gilbert.
Chapter 15: Nasheed
Sarapan Kata KMO Club Batch 37
KMO Indonesia
Kelompok 5
Alister Garuda
Jumlah Kata 365 kata
Day 16
----------------------------------------------------------------
Gilbert mencapai papan pengumuman itu dan mengecek kelas Fredrick.
“Ah, itu dia! Di kelas 2C... Hm....” Gilbert jadi penasaran untuk mengecek kelas itu dan melihat Fredrick dengan mata kepalanya sendiri. Tapi dia juga takut bakal diserang oleh mereka. Mungkin dia bisa minta foto dari Taurus.
“Setelah kupikir-pikir, aku tidak pernah tanya ke mereka apakah bully selain Fredrick....” Gilbert menjadi tegang membayangkan kemungkinan itu. “Apakah sudah terlambat untuk keluar dari sini...?”
Beberapa menit kemudian, Taurus sudah muncul didekatnya. Gilbert tidak kaget melihatnya disini.
“Sudah menemukan yang kamu cari, Gilbert?”
“Yup. Dia di kelas 2C”
“Sial, tidak terlalu jauh dari kelas kita....”
Mereka tidak tahu mau membahas apa selain itu. Mereka terdiam cukup lama sebelum Gilbert ingat apa yang dia ingin bahas dengan Taurus. “Hey, Taurus. Aku kan sudah tahu Fredrick dan anak buahnya itu bully, tapi adakah yang lain lagi selain dia yang bully juga?”
“Yang selain Fredrick ya... Jujur saja, sebagian besar bully di monopoli oleh Fredrick. Diantara mereka berhenti membully atau bergabung Fredrick. Tapi ada satu yang aku ingat diatas kepalaku yang tidak ada afiliasi dengan siapapun....”
“Tidak ada afiliasi dengan siapapun? Apakah itu berarti dia penyendiri?” tanya Gilbert ke diri sendiri. “Siapa dia?”
“Hm... Namanya Nasheed. Rambut dia hitam dan di belah tengah. Aku bakal share alasan kenapa dia menjadi bully juga. Jadi dia itu buta dan dia dibully gara-gara itu. Dan sepertinya di sekolah-sekolah sebelumnya dia sudah dibully karena disabilitasnya. Aku rasa demi melindungi dirinya sendiri, dia lebih memilih melukai orang lain duluan dibanding kebalikannya....”
Hati Gilbert luluh sedih mendengar nasib Nasheed di sekolah ini. Sulit untuk menjadi orang baik kalau mereka selalu diserang kemanapun mereka pergi. “Apakah ada hal yang perlu aku tahu supaya aku tidak dibully dia?”
“Jangan pernah panggil dia buta. Dia benci dipanggil buta, apalagi itu hinaan yang di pakai tim Fredrick untuk menghinanya. Nasheed sendiri bilang dia melihat dengan indra lain, jadi secara teknis dia tidak buta. Lalu jangan pernah menawarkan bantuan kecuali dia yang minta. Dia tidak mau terlihat lemah dihadapan orang lain dan bakal menyerang untuk membuktikan dia lebih kuat dari kamu.”
Gilbert menyimak dengan jeli dan berusaha menghafalkan semua detil ini. Gilbert sungguh merasa kasihan dengan Nasheed. “Terimakasih Taurus. Aku bakal berusaha tidak lupa”.