Loading
15

3

0

Genre : Religi
Penulis : Santi Syahida
Bab : 31
Pembaca : 5
Nama : Susanti
Buku : 1

Wonderfull Journey

Sinopsis

Mendaki gunung tidak sebatas berpetualang di alam bebas. Mendaki gunung adalah aktivitas yang jelas-jelas melibatkan kegiatan fisik berat di tengah alam yang sulit ditebak. Sejatinya mendaki gunung bagaikan sedang menjalani kehidupan. Aktivitas pendakian gunung memiliki banyak bahan pengajaran pendidikan karakter yang pastinya dibutuhkan seseorang jika ingin sukses dan bahagia dalam hidupnya. Pendidikan karakter di sini adalah kebiasaan berfikir positif dalam menyikapi segala kejadian dalam hidup ini. Kebiasaan positif ini tentunya dapat dipelajari dan terus dilatih. Melalui kegiatan mendaki gunung, seseorang dapat membangun karakter positif dalam dirinya secara alamiah. Keunggulan buku : membahas lengkap tentang pengalaman menarik, dan inspiratif ketika mendaki Gunung Gede, yang syarat dengan pengalaman spiritual, sehingga menjadikannya sangat cocok sebagai pilihan bacaan buku bagi Anda yang ingin tumbuh dengan tangguh.
Tags :
midah_hisi3pa sarah_azzahra_azhari anggunsftri09 almahdi_zainuddin

Really Amazing

2 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 331


Isi naskah


Mendaki gunung tidak sebatas berpetualang di alam bebas. Mendaki gunung adalah aktivitas yang jelas-jelas melibatkan kegiatan fisik berat di tengah alam yang sulit ditebak. Sejatinya mendaki gunung bagaikan sedang menjalani kehidupan. Aktivitas pendakian gunung memiliki banyak bahan pengajaran pendidikan karakter yang pastinya dibutuhkan seseorang yang ingin sukses dan bahagia dalam hidupnya.


Mendaki gunung ini adalah salah satu program unggulan favorit di Sekolah Alam Ar Ridho Semarang. Sekolah Alam Ar Ridho adalah Sekolah yang mendidik siswa dengan memberikan bekal terbaik untuk hidup sukses dan bahagia, yaitu mendidik siswa sesuai dengan fitrahnya. Sekolah Alam Ar Ridho menyelenggarakan pendidikan secara berkesinambungan, yaitu mulai dari unit PG-TK, SD, SMP, dan SMA. Pembelajaran di semua unit dikemas menjadi pembelajaran yang sangat menyenangkan buat anak, sehingga anak-anak bebas berekspresi, bereksplorasi, dan berkreasi. Semua anak betah berlama-lama di sekolah, mereka sangat enjoy. Sekolahku rumahku, itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan betapa enjoy dan bahagianya anak-anak ketika di  sekolah. 

SASS (Sekolah Alam Student Scout) adalah salah satu metode pengajaran di Sekolah Alam Ar Ridho untuk mengasah jiwa leadership pada anak. Bisa dikatakan SASS adalah pramuka ala sekolah alam. Masing-masing unit di Sekolah Alam Ar Ridho memiliki event tahunan SASS yang berbeda-beda, sesuai dengan tumbuh kembang anaknya. Nah, mendaki gunung ini adalah salah satu event unggulan di unit SMP nya, yaitu di SMP Alam Ar Ridho. Kegiatan mendaki gunung di SMP Alam Ar Ridho dibuat bertingkat, dengan goals yang berbeda-beda yaitu untuk kelas 7 Basic Adventure, kelas 8 Basic Survival dan untuk kelas 9 adalah High Adventure

Bentuk kegiatan High Adventure ini adalah mendaki gunung yang ada di luar propinsi dengan sistem semi backpacker. "Wow, this is really amazing", benar-benar latihan ketangguhan. Terbayang betapa asyik dan menantangnya perjalanan ini. Anak-anak berpetualang dengan berpindah dari public transportation satu ke yang lainnya dengan beban tas carrier yang selau siap menemani. 

Kala itu, tanggal 4-9 Nopember 2019 adalah hari yang tak pernah kulupakan, ketika saya mendampingi High Adventure mendaki Gunung Gede, Bogor, Jawa Barat dengan peserta 40 siswa. Benar-benar perjalanan yang sangat menakjubkan.

Really Amazing

2 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 331


Isi naskah


Mendaki gunung tidak sebatas berpetualang di alam bebas. Mendaki gunung adalah aktivitas yang jelas-jelas melibatkan kegiatan fisik berat di tengah alam yang sulit ditebak. Sejatinya mendaki gunung bagaikan sedang menjalani kehidupan. Aktivitas pendakian gunung memiliki banyak bahan pengajaran pendidikan karakter yang pastinya dibutuhkan seseorang yang ingin sukses dan bahagia dalam hidupnya.


Mendaki gunung ini adalah salah satu program unggulan favorit di Sekolah Alam Ar Ridho Semarang. Sekolah Alam Ar Ridho adalah Sekolah yang mendidik siswa dengan memberikan bekal terbaik untuk hidup sukses dan bahagia, yaitu mendidik siswa sesuai dengan fitrahnya. Sekolah Alam Ar Ridho menyelenggarakan pendidikan secara berkesinambungan, yaitu mulai dari unit PG-TK, SD, SMP, dan SMA. Pembelajaran di semua unit dikemas menjadi pembelajaran yang sangat menyenangkan buat anak, sehingga anak-anak bebas berekspresi, bereksplorasi, dan berkreasi. Semua anak betah berlama-lama di sekolah, mereka sangat enjoy. Sekolahku rumahku, itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan betapa enjoy dan bahagianya anak-anak ketika di  sekolah. 

SASS (Sekolah Alam Student Scout) adalah salah satu metode pengajaran di Sekolah Alam Ar Ridho untuk mengasah jiwa leadership pada anak. Bisa dikatakan SASS adalah pramuka ala sekolah alam. Masing-masing unit di Sekolah Alam Ar Ridho memiliki event tahunan SASS yang berbeda-beda, sesuai dengan tumbuh kembang anaknya. Nah, mendaki gunung ini adalah salah satu event unggulan di unit SMP nya, yaitu di SMP Alam Ar Ridho. Kegiatan mendaki gunung di SMP Alam Ar Ridho dibuat bertingkat, dengan goals yang berbeda-beda yaitu untuk kelas 7 Basic Adventure, kelas 8 Basic Survival dan untuk kelas 9 adalah High Adventure

Bentuk kegiatan High Adventure ini adalah mendaki gunung yang ada di luar propinsi dengan sistem semi backpacker. "Wow, this is really amazing", benar-benar latihan ketangguhan. Terbayang betapa asyik dan menantangnya perjalanan ini. Anak-anak berpetualang dengan berpindah dari public transportation satu ke yang lainnya dengan beban tas carrier yang selau siap menemani. 

Kala itu, tanggal 4-9 Nopember 2019 adalah hari yang tak pernah kulupakan, ketika saya mendampingi High Adventure mendaki Gunung Gede, Bogor, Jawa Barat dengan peserta 40 siswa. Benar-benar perjalanan yang sangat menakjubkan.

Belajar pada Uwais Al Qorni

2 0

Start menentukan hasil akhir. Kalimat itulah yang menggambarkan setiap kegiatan SASS di SMP Alam Ar Ridho. Setiap event SASS dipersiapkan minimal 3 sampai 6  bulan sebelumnya, terutama untuk latihan fisiknya.

Masih ingat kisah mengharukan  Uwais Al Qorni ? Seorang pemuda yang sangat dicintai Allah dan  terkenal di langit karena baktinya kepada ibunya. Bagaimana caranya Uwais Al Qorni ini mengabulkan keinginan ibunya untuk naik haji, sedangkan dia adalah seorang pemuda miskin, yang tidak punya apa-apa, sekedar uang, apalagi kendaraan unta dan perbekalan.

Uwais menggendong ibunya dari Yaman ke Mekkah, padahal secara logika jarak perjalanan dari Yaman ke Mekah sekitar 590 kilometer. Benar-benar perjalanan yang jauh dan sulit. Namun jauh dan sulitnya menjadi tidak berarti berkat latihan fisik yang dilakukan oleh Uwais, yaitu setiap hari menggendong anak lembu dari rumahnya ke puncak bukit. Latihan ini dilakukannya selama delapan bulan, sehingga anak lembu tersebut berbobot 100 kg. Latihan ini menjadikan tubuh Uwais Al Qarni lebih berotot dan lebih kuat. Latihan yang dilakukan secara bertahap dan kontinu inilah yang kemudian menjadikan Uwais bisa menggendong ibunya dengan berjalan kaki, melewati padang pasir yang jauh, tandus dan panas.

Seperti itulah yang dilakukan oleh para siswa di SMP Alam Ar Ridho, selama minimal 3 bulan atau 6 bulan, tergantung sulitnya perjalanan, mereka berlatih fisik untuk mempersiapkan kegiatan adventure. 

"Hari ini kita akan lari bolak balik, start dari sini sampai ke jalan naik paling ujung ya" perintah guru SASS kepada murid-muridnya sebagai latihan fisik pertama. Tentunya sebelumnya sudah didahului dengan streching.

"Lari terus ya, bukan jalan, boleh lari ringan, tetapi kontinu, untuk melatih kekuatan nafas kalian", tegas guru SASS.

Sontak masing-masing siswa sesuai dengan gilirannya, berlari. Ketika melalui jalan naik memang terasa berat di pernafasan dan lutut. Tetapi mereka tetap berlari, mengingat kegiatan High Adventure nanti tergantung bagaimana kesungguhan dan keseriusan saat latihan sebelumnya. Apalagi masing-masing siswa akan dicatat durasi yang dibutuhkan untuk lari tersebut. Ini semakin mengobarkan semangat mereka untuk memotivasi diri berlari secepat mungkin. 

 

 

Fun Challenge

2 0

Perjalanan High Adventure dengan semi backpacker ini benar-benar mengasyikkan dan menantang. Ini selaras dengan karakter anak seusia SMP yang secara naluri menyukai tantangan (challenge). Mengapa anak seusia SMP yang notabene memasuki usia remaja ini menyukai challenge ? Karena dengan keberhasilannya melalui tantangan, mereka akan mendapatkan pengakuan diri dari orang di sekitarnya. Lebih dari  itu challenge juga mampu mengasah kreativitas, ketangguhan, keberanian, merekatkan hubungan pertemanan, dan solidaritas kelompok,

Persiapan dalam kegiatan High Adventure ini tidak hanya sebatas olah fisik yang dilakukan, tetapi olah pikir juga merupakan persiapan yang tidak kalah pentingnya. Dalam hal ini siswa-siswi diminta untuk merancang destinasi untuk perjalanan ke Gunung Gede sampai kepulangannya. Patokannya adalah merancang destinasi dengan biaya hemat, rute perjalanan yang efektif, dan efisien, serta penginapan yang terdekat dengan Kebun Raya Cibodas, karena setelah mendaki Gunung Gede para siswa akan melakukan  eksplorasi keanekaragaman hayati di Kebun Raya tersebut.

“Setelah ini kalian silakan kalian dalam tim merancang destinasi untuk kegiatan High Adventure” Manfaatkan waktu satu pekan ini untuk berkoordinasi dengan tim. Pekan depan rancangan tim kalian siap dipresentasikan “ucap Guru SASS saat itu setelah memberikan gambar umum tentang garis besar pelaksanaan High Adventure  Gunung Gede.

Pekan itu adalah pekan tersibuk bagi siswa-siswi SMP Alam Ar Ridho. Di sela-sela waktu istirahat mereka berkoordinasi untuk menentukan destinasi High Adventurenya. Masing-masing ketua memikirkan bagaimana cara yang efektif efisien untuk membahas destinasi tersebut. Akhirnya mereka menemukan ide, bahwa masing-masing anak di rumah bisa meng eskplorasi dulu moda transportasi, dan penginapan yang bisa digunakan untuk menuju Gunung Gede dan Kebun Raya Cibodas. Ternyata dengan ide ini, meeting mereka menjadi lebih efektif efisien. Ketika meeting masing-masing anak tinggal menyampaikan hasil eksplorasinya, dan kemudian disusun destinasi yang paling tepat untuk perjalanan ke Gunung Gede.

Hari yang dinantipun tiba, dimana mereka akan mempresentasikan hasil rancangan destinasi timnya. “Masing-masing kelompok sudah siap untuk mempresentasikan destinasinya” ujar Guru SASS setelah stretching pagi itu. “Siap Pak” jawab para siswa dengan kompak.

Masing-masing tim dengan bangga dan percaya diri mempresentasikan hasil rancangan timnya. Tim lainpun aktif menanggapi. Mereka sangat serius untuk benar-benar berdiskusi menghasilkan destinasi yang tepat untuk perjalanan ke Gunung Gede nanti. Hasil diskusi mereka adalah mereka akan memilih jalur Gunung Putri, karena jalur tersebut memiliki jarak yang paling pendek dengan melalui Alun-Alun Surya Kencana. Kemudian turunnya melalui jalur Cibodas, yang merupakan jalur terdekat untuk menuju destinasi selanjutnya, yaitu Kebun Raya Cibodas. Hari itu para siswa-siswi SMP Alam Ar Ridho menutup hari di sekolahnya dengan bahagia, karena telah berhasil memecahkan satu challege untuk mereka. Wow….benar-benar fun challenge.

Sempurna dengan Sinergi

2 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 521

Isi naskah

Waktu pelaksanaan High Adventure sudah semakin dekat. Terhitung 4 bulan lagi dari kegiatan. Panitiapun sudah semakin intens merapat untuk mempersiapkan dan meramu acaranya. Merekapun merajut hari dengan kesibukan persiapan acara. Masing-masing sie sibuk dan fokus untuk menyelesaikan jobdesknya masing-masing. Keterlambatan pekerjaan salah satu sie akan mempengaruhi kinerja sie yang lain, karena dalam sebuah kepanitiaan pekerjaan masing-masing sie akan saling mempengaruhi keberlanjutan dan keberhasilan  pekerjaan sie lainnya.

Ketua Panitia bersicepat membuat rancangan detail jobdesk, timeline dan deadline yang harus diselesaikan oleh masing-masing sie, agar ketika hari H tiba semuanya sudah siap. Kejelasan jobdesk ini menjadi sesuatu yang sangat penting, agar masing-masing sie tidak mengalami kebingungan saat menjalankan tugas dan perannyaTimeline dari Ketua Panitia selanjutnya akan diejawantahkan oleh masing-masing sie di dalam pekerjaannya. Selanjutnya Ketua Panitia melakukan  follow up terhadap semua sie, apa saja yang sudah mereka lakukan dan apakah mereka mengalami masalah dalam melakukan tugas yang diberikan kepadanya.

Sie acara segera bergegas menyusun rundown kegiatan mulai dari prakegiatan hingga saat kegiatan. Rundown disusun secara detail, mengerucut sampai ke weekly bahkan daily, untuk lebih memudahkan mengecek kesiapan acara secara detail.

Sekretaris sudah mulai browsing syarat-syarat untuk mendaki ke Gunung Gede melalui web gedepangrango, kemudian mempelajari prosedur pendakian tersebut. Informasi yang didapat adalah bahwa  setiap pendaki atau kelompok pendaki harus memiliki Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) pendakian yang dikeluarkan oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP). Surat ijin ini bisa didapatkan dengan pendaftaran online melalui input data peserta satu persatu di aplikasi yang sudah disediakan di web gedepangrango. Bagi pendaki baru, input data peserta meliputi mengisi biodata peserta pendakian serta upload identitas diri yang masih berlaku. Calon pendaki  dari SMP Alam Ar Ridho ini berusia di bawah 17 Tahun sehingga  wajib melampirkan Surat Izin Orang Tua/Wali disertai Fotocopy Identitas Orang Tua/Wali yang masih berlaku. 

Bendahara segera menyusun rencana anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan High Adventure Gunung Gede. Mensiasati bagaimana dengan biaya yang murah bisa terselenggara kegiatan yang mewah.

Sie transportasipun segera bergerak untuk menyusun rencana transportasi. Menyewa moda transportasi bus dari Semarang ke Bogor bukan menjadi pilihan kami, karena konsep kegiatannya adalah semi backpacker. Kami memaksimalkan penggunaan public transportation. Akhirnya diputuskanlah perjalanan dari Sekolah ke Stasiun Tawang menggunakan Truk Brimob, lalu dilanjutkan dengan Kereta Tawang-Senin, dan KRL menuju Bogor. Selanjutnya dari Bogor ke Base Camp Gunung Putri menggunakan truk Brimob lagi.

Sie Akomodasi dan Konsumsipun juga segera beraksi, menyusun rencana konsumsi yang tepat untuk para pendaki dan mencari tempat penginapan selepas mendaki Gunung Gede di daerah Cibodas. Yang cukup sulit adalah mencari tempat penginapan, karena jumlah pesertanya banyak, yaitu 40 siswa dan 9 pendamping. Ini tidak cukup dalam satu penginapan. Alhamdulillah setelah berburu informasi akhirnya mendapatkan 2 tempat menginap yang berdekatan, dan surprisenya, penginapannya dekat dengan mushola dan pusat oleh-oleh.

Saatnya rapat koordinasi tiba, masing-masing sie bersiap untuk melaporkan progress dari jobdesknya masing-masing. Rapat koordinasi ini kami adakan tiap pekan, di luar koordinasi non formal yang sewaktu-waktu saja dibutuhkan. Bagi kami perencanaan matang ini adalah bagian dari suksesnya acara, sehingga kami benar-benar menumpahkan fokus kami ke persiapan ini. Sangat terasa sekali, ternyata sinergi menjadikan kami lebih sempurna. Lebih sempurna dalam membuat perencanaan matang, dan  lebih sempurna dalam berkarya.

Angin Surga

1 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40

Kelompok 22

Jumlah Kata 650

 

Semua konsep acara High Adventure sudah matang, dan tersusun rapi,  saatnya pertemuan orang tua murid. Akhirnya diedarkanlah surat undangan pertemuan orang tua murid untuk sosialisasi kegiatan High Adventure.

 

Kami sambut kehadiran orang tua murid dengan sapaan  hangat, senyum terkembang, bahagia dan bangga atas kehadiran mereka. Kehadiran mereka sangat berarti buat kami, karena support orang tua murid dalam setiap kegiatan sekolah adalah nomor satu buat kami. 

 

Alhamdulillah 90 % orang tua murid hadir memenuhi undangan kami. Beberapa yang tidak bisa hadir memang karena sedang ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan. Dari obrolan dengan mereka sambil menunggu orang tua murid yang lainnya datang, terlihat mereka sudah tak sabar lagi ingin sekali segera mendengarkan paparan kegiatan High Adventure kali ini.  Tentunya ini semua tak lepas dari cerita  heboh anak-anak mereka, bahwa  High Adventure kali ini sangat menantang dan menggelorakan semangat jiwa muda mereka.

 

Kepala Sekolah hadir untuk memberikan sambutan dan pengarahan umum. "High Adventure adalah Kegiatan yang merupakan kurikulum wajib untuk melatih jiwa leadership siswa" tegas Kepala Sekolah.

 

Acara dilanjutkan dengan sosialisasi kegiatan High Adventure dari Ketua Panitia. "High Adventure ini adalah untuk melatih ketangguhan siswa dalam menghadapi kondisi sulit " ujar Ketua Panitia. Selanjutnya Ketua Panitia menjelaskan tentang latar belakang pemilihan Gunung Gede sebagai tempat pilihan  High Adventure, kondisi bentangan alam Gunung Gede,  dan cuaca. Ketua Panitia juga menjabarkan tentang gambaran umum kegiatan, anggaran, dan syarat-syarat pendaftaran pendakian Gunung Gede. Para orang tua murid mendengarkan dengan seksama, setiap uraian  yang disampaikan oleh Ketua Panitia.

 

Orang tua murid silih berganti memberikan tanggapan. Sebagian besar menyampaikan  bahwa kami percaya dengan sekolah, apapun kegiatan yang dilakukan oleh siswa, pasti sudah dirancang yang terbaik untuk anak kami, dan sudah dipersiapkan sebaik-baiknya oleh panitia. InsyaAllah kami siap mensupport kegiatan ini. Ada sebagian kecil yang masih ragu, khawatir dengan keamanan anaknya, mengingat posisi Gunung Gede ini jauh dari Semarang, jika ada apa-apa dengan anaknya kuatir penanganannya lambat. Kami yakinkan orangtua tersebut bahwa kami sudah menyiapkan kegiatan ini masak-masak dan kami akan upayakan yang terbaik buat Ananda.  Bahkan kami sudah menyewa 2 outsourching, yang ahli di bidang mendaki gunung untuk mensupport kegiatan ini.

 

Apa yang disampaikan oleh Ketua Panitia tersebut, bagaikan angin surga buat orang tua murid,  mencerahkan dan membuat orang tua murid yang masih ragu terkesiap, dan akhirnya merasa nyaman melepas anaknya untuk kegiatan High Adventure di Gunung Gede. Benar-benar melegakan para orang tua murid.

 

Diskusi dengan orang tua murid masih tetap berlanjut, animo orang tua untuk menanyakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknis persiapan High Adventure cukup tinggi. Ada yang menanyakan tentang perlengkapan, kostum, dan teknis keberangkatan.

 

Banyaknya pertanyaan yang  memberondong sudah terjawab semua. Maklum ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi orang tua untuk menanyakan berbagai hal tentang persiapan dan perbekalan untuk High Adventure, agar anak-anakmya dapat memenuhi semuanya, sehingga tidak menyulitkan saat di High Adventure nanti.

 

High Aventure adalah kegiatan di alam bebas, yang tentunya situasi di alam itu bersifat alamiah, tidak bisa dikendalikan, bahkan penuh dengan kejutan-kejutan yang membelalakkan mata.  Untuk itu  alat-alat yang dibutuhkan harus dilengkapi semua, guna  mengantisipasi berbagai keadaan.  Ketidaksiapan anak terhadap peralatan tertentu akan menyulitkan anak itu sendiri dan timnya. Ini menjadi perhatian khusus bagi siswa dalam membawa perlengkapan-perlengkapan yang sudah dilist oleh panitia.

 

Orang tua manggut-manggut tanda sudah memahami apa yang sudah disampaikan oleh Ketua Panitia. Setelah tidak ada yang didiskusikan lagi, pertemuan orang tua murid ditutup.

 

Kami antar kepulangan orang tua murid dengan kehangatan jabat tangan dan senyum yang menghiasi wajah. Tak lupa kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya di pertemuan orang tua murid hari ini. Tampak raut kepuasan terpancar di wajah-wajah orang tua. Terbayangkan oleh mereka putra-putrinya akan menjadi para pejuang tangguh untuk mengalahkan menjulangnya Gunung Gede.

 

Kami selaku panitia merasa lega, karena telah berhasil meyakinkan orang tua, bahwa putra-putrinya akan baik-baik saja selama beraktivitas dengan kami. Karena kami sudah berikhtiar menyiapkan semuanya dengan matang, disertai dengan plan A dan olan B.  Bahkan putra-putrinya akan mendapatkan pengalaman hudup yang sangat berkesan dan berhikmah untuk bekal kehidupan yang akan datang.

Happy Funraising

1 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 507

 

"Anak-anak untuk kegiatan High Adventure, pembiayaannya kan minimal 30 % dari pembiayaan mandiri kalian, sisanya boleh dibantu dengan biaya dari orang tua, nah hari ini kita akan mendiskusikan upaya apa yang akan kalian lakukan untuk memenuhinya" kata wali kelas 9. 

"Kalian ini sudah baligh, jadi kalian harus belajar untuk memenuhi kebutuhan sendiri walaupun belum bisa 100 %. dan upaya kalian ini akan menjadi bekal kemandirian untuk kehidupanmu yang akan datang" imbuh wali kelas

Apa yang disampaikan oleh wali kelas membakar semangat para siswa untuk menggalang funraising. Akhirnyapun digelar diskusi untuk membahas funraising tersebut.

Luar biasa, dari hasil diskusi ternyata beragam ide yang disampaikan oleh para siswa. Di antaranya funraisingnya bisa dengan cara jualan produk bisnis masing-masing, mengumpulkan barang bekas dan menjualnya, serta menabung dari pengelolaan uang jajan. SMP Alam Ar Ridho adalah sekolah yang mewadahi siswanya untuk mengasah bakat. Salah satu cara untuk menggali bakat siswa adalah dengan project, istilahnya adalah project based talent, yaitu project sebagai sarana untuk menemukan bakat. Nah hasil project mereka inilah yang akan dijual, untuk memenuhi target  pembiayaan mandiri  minimal 30%.

Hari-hari  menjelang High Adventure menjadi hari tersibuk mereka. Mereka berkegiatan mulai dari membuat produk kemudian menjualnya. Kreatif sekali anak-anak ini, sampai ada yang buka PO dulu sebelum produksi. Ini sangat menguntungkan siswa, karena sudah ada kepastian jumlah pembeli yang akan membeli produknya. Sehingga siswa tinggal membuat produk sesuai dengan jumlah pesanan, ditambah jumlah beberapa, untuk melayani penjualan on the spot.

Ada juga siswa yang berjualan di lingkungan luar sekolah, mengingat di dalam area  sekolah sudah banyak siswa yang berjualan. Berjualan di luar sekolahpun juga mereka atur strateginya, yaitu digilir perblok perumahan.

Tak kalah kerennya,  ada yang membuka stand jualan di Carfree Day setiap pekan sekali,  berkolaborasi dengan temannya. Banyak pengunjung yang datang ke stand nya mengingat dialah satu-satunya stand yang menjual taqoyaki. Taqoyaki adalah camilan kekinian yang digemari banyak kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Pantas saja standnya selalu ramai dan antriannya penuh.

Tak kalah kreatifnya, ada siswa yang menjual karya handy craftnya di daerah Masjid Agung dan sekitarnya. Mengingat Masjid Agung selalu ramai dengan pengunjung, sehingga tiap akhir pekan siswa tersebut menggelar dagangannya di sana. Produk jualannya adalah handy craft buatannya sendiri, bisa dijadikan souvenir selepas berkunjung ke Masjid Agung.

Mengagumkan benar-benar happy funraising, semua siswa menyambut dengan gembira, semua  melakukannya dengan mata berbinar, lelah letih tertolak berkat semangat membara mereka untuk mandiri berdiri di atas kaki sendiri.

Setiap pekan para siswa rutin menabung hasil funraisingnya ke wali kelas, hingga saatnya High Adventure tiba.

"Nak, kenapa kau belum mulai menabung, kan setiap pekan kau dapat penghasilan dari jualanmu" kata Wali Kelas kepada salah satu siswa yang belum menabung.

"Belum bu guru, saya berniat 100 % biaya akan saya penuhi dari hasil jualan saya sendiri, dan saya berkomitmen sebelum batas akhir pembayaran saya akan melunasinya secara langsung, tanpa menabung" jawab siswa tersebut saat itu.

"MasyaAllah, sungguh mulia sekali cita-citamu nak, ibu tunggu ya...Ibu yakin kamu pasti bisa Nak" jawab Wali Kelas.

Alhamdulillah, siswa tersebut akhirnya dapat memenuhi komitmennya, yakni 100 % biaya High Adventure dari hasil jerih payah sendiri. MasyaAllah, benar-benar happy funraising.

 

Social Funraising Part 1

1 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 451

 

High Adventure adalah kegiatan outdoor terakhir untuk kelas 9. Para siswa mengharap ini bisa menjadi puzzle penutup rangkaian panjang penyusun  best moment mereka selama di SMP Alam Ar Ridho. Banyak hal menyenangkan yang mereka temukan selama bersekolah di sini. Kebersamaannya selama 3 tahun, menjadikan satu angkatan, mereka rasakan seperti satu keluarga. Mereka kompak saling support dalam setiap kegiatan. Mereka terlihat seperti satu bangunan yang utuh, saling sinergi, dan saling melengkapi serta menggenapi. Mereka sangat berharap di moment terakhir ini semua teman seangkatan bisa ikut semuanya. Tak ada yang tertinggal satupun.

"Anak-anak ada teman kita yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan High Adventure, apakah peran kita untuk bisa membantunya" kata Wali Kelas.

"Wah tidak seru kalau salah satu teman kita tidak ikut, ini  kan acara kebersamaan kita terakhir di sekolah ini, bagaimana kalau kita adakan penggalangan dana Bu Guru" celetuk salah satu siswa saat itu.

"Boleh, penggalangan dana seperti apa yang mau kalian lakukan" tanya Bu Guru.

Akhirnya para siswa mendiskusikan  sosial funraising  untuk membantu temannya. Dari hasil diskusi menghasilkan sebuah gagasan besar untuk bazar, yaitu pengumpulan pakaian pantas pakai dan menjualnya di warga desa terdekat sekolah, kebetulan di warga desa terdekat sekolah ada kegiatan pengajian rutin pekanan.

Wali kelas memberikan keleluasaan siswa untuk merancang kepanitaannya. Mereka sudah dibiasakan menjadi EO di event sekolah. Di 3 bulan awal semester kemarin mereka juga menjadi EO dalam acara Pameran Karya "Aku Banget".

Akhirnya diadakan musyawarah untuk menyepakati ketua panitianya. Setelah terpilih ketuanya memimpin diskusi untuk menentukan panitia teknisnya. 

"Teman-teman, panitia apa saja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan baksos penjulan pakaian pantas pakai" tanya Ketua Panitia

Dari hasil diskusi, panitia yang dibutuhkan adalah tim pengumpulan pakaian pantas pakai, sortir, pengepakan dan penentuan harga, perlengkapan, tempat,  penjualan, bendahara dan dokumentasi.

Semua tim segera bergegas untuk melaksanakan jobdesknya. Tim pengumpulan pakaian pantas pakai segera membuat form pengumpulan pakaian pantas pakai dan sudah menyiapkan tempat untuk penyimpanan pakaiannya.

Tim sortir, packaging dan penentuan harga sudah membuat schedule tentang pekerjaannya, yaitu memanfaatkan sela-sela waktu istirahat untuk sortir dan packaging.

Tak kalah cepat tim tempat dan perlengkapan berkolaborasi untuk survey di lapangan,  menentukan tempat dan perlengkapan yang dibutuhkan.

"Assalamu'alaikum, Pak, perkenalkan kami dari SMP Alam Ar Ridho, apakah bisa meminta waktunya sebentar" ucap salah satu siswa kepada warga mengawali diskusi siang hari itu. 

Setelah berkomunikasi dengan warga alhamdulillah mereka mendapatkan tempat yang pas  untuk bazar, yaitu lokasinya dekat dengan acara pengajian, halamannya luas, dan jika siang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Semua persiapan sudah tuntas, tinggal menunggu hari H saja. Sambil menunggu  waktu pelaksanaan tiba, Ketua Panitia mengadakan checking akhir persiapan bazar. Masing-masing ketua tim menyampaikan progress akhir jobdesknya dan persiapan menjelang bazar. Senyum mengembang menghiasi wajah Ketua Panitia, merasa puas dan bangga atas kinerja cepat dan tuntas dari teman-teman seangkatannya.

Social Funraising Part 2

1 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 575

Satu hari sebelum pelaksanaan Baksos, Ketua Panitia mengadakan rapat koordinasi terakhir. Ketua Panitia menyampaikan bahwa masing-masing tim harus fokus pada jobdesknya masing-masing. Jika ada peralatan khusus yang dibutuhkan oleh timnya, bisa dipersiapkan dahulu, agar besok tidak perlu mencari-cari lagi. 

Seusai rapat, masing-masing tim langsung persiapan akhir untuk bazarnya. 

Hari pelaksaanaan bazarpun tiba, yaitu hari Jum'at setelah sholat jum"at. Sebelum sholat Jum'at masing-masing tim menyiapkan amanahnya. Tim Tempat dan Perlengkapan menggelar tikar dan mengangkut barang-barang bazar.

Tim Bazar menata barang-barang yang dijual sesuai dengan kelompoknya, yaitu kelompok assessoris dan tas, kelompok pakaian anak-anak, kelompok pakaian laki-laki, dan kelompok pakaian wanita. Untuk masing-masing kelompokpun diklasifikasi berdasarkan barang-barang yang masih baru dan harganya relatif lebih mahal, serta barang-barang yang harganya relatif lebih murah. Ternyata cukup banyak juga barang-barang yang dijual, tetapi berkat bantuan dari tim lain yang ikut menata, maka pekerjaan menata bisa selesai dengan cepat.

Tim dokumentasi mengecek ulang perlengkapan yang sudah disiapkan. Memastikan baterainya dalam kondisi full.

Tim bendaharapun juga sudah menyiapkan uang recehan sebagai uang kembalian saat transaksi nanti.

Setelah Sholat Jum'at dan makan siang, semua tim langsung menuju ke tempat bazar. Para jamaah pengajian datang satu-persatu. Ketika mereka lewat di depan stand bazar,  mereka penasaran ingin membeli, tetapi mereka baru sekedar melihat-lihat dalu, karena pengajian akan segera dimulai.

Para siswa dengan sabar menunggu calon pembeli menanti pengajian selesai. Sambil menunggu calon pembeli mereka asyik mengobrol penuh dengan keakraban.

Pukul 14.30,  pengajian selesai, jamaah pengajian langsung menyerbu tempat bazar.  Pembeli membanjiri tempat bazar, sehingga semua siswa ikut terjun melayaninya. Masing-masing sangat sibuk  dan antusias dalam melayani pembeli.

"Mbak yang ini harganya bisa turun tidak" tanya seorang pembeli.

"Mohon maaf bu, untuk yang ini tidak bisa turun harganya, karena barangnya masih baru, belum dipakai sama sekali, tetapi ibu akan  mendapat bonus pakaian yang ada di sebelah sana " jawab salah satu siswa.

Pembeli sangat tertarik dengan pakaian tersebut, yaitu gamis baru yang lengkap dengan pasangan jilbabnya. Memang sepertinya sangat cocok dipakai oleh ibu pembeli yang usianya masih relatif muda tersebut. Tanpa berfikir lagi, akhirnya ibu muda tadi jadi membeli gamis tersebut, karena jika menundanya bisa jadi akan dibeli oleh orang lain. Karena barangnya baru, bagus, dan harganya relatif sangat murah dibandingkan harga dari toko.

"Mbak saya membeli ketiga pakaian ini, apakah boleh saya beli dengan harga 10.000" tanya seorang nenek kepada salah satu siswa.

Siswa melihat, dilabel, satu baju tertera harga 6 ribu. Tapi melihat pembelinya sudah tua dan ingin sekali membelikan baju tersebut untuk cucunya, akhirnya diperbolehkan nenek tersebut membeli dengan harga 10.000.

Begitulah kira-kira kesibukan aktivitas tawar-menawar antara para siswa dengan para calon pembeli. Walaupun masing-masing barang sudah diberi harga sesuai yang tertera di label, tetapi hukum alamiah jual-beli tetap berjalan, yaitu aktivitas tawar-menawar. Dalam hal ini memang siswa dituntun untuk belajar menyikapi keadaan dan berfikir cepat, agar dengan penawaran yang diajukan pembeli, siswa tetap mendapatkan harga  pembelian yang pantas dan pas. Jangan sampai pembeli merasa harga yang sudah dipatok mahal dan tidak dapat menjangkaunya. Kalau yang dirasakan seperti ini, bisa-bisa jualannya tidak akan laku.

Akhirnya sampailah juga di penghujung bazar, barang-barang dagangan tinggal tersisa sedikit, laris manis jualannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00. Bazar ditutup, dan para siswa bersicepat membereskan perlengkapan dan sisa barang dagangannya.  Barang-barang berat mereka bawa ke sekolah dengan membonceng motor guru. Barang-barang yang ringan mereka bawa dengan berjalan kaki.

Sungguh luar biasa semangat para siswa dalam social funraising ini. Mereka rela berlelah letih untuk membantu temannya yang membutuhkan uluran tangan. Sungguh inilah pembelajaran hidup yang sesungguhnya, kepedulian terhadap sesama.

Bina Fisik

1 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 469

 

"Yuk teman-teman, gerakan diawali dengan tangan di pinggang, donggakkan kepala ke bawah dan ke atas" pekik salah satu murid memecah keheningan pagi, mengawali kegiatan streching  pagi itu.

Setiap kegiatan SASS Day yang dijadwalkan  sepekan sekali  diawali dengan dzikir bersama yang dilanjutkan dengan  streching yang dipimpin oleh Pembina SASS ataupun salah satu murid  yang ditunjuk atau yang dengan sukarela memimpin streching tersebut.

Streching ini berguna untuk melatih fleksibilitas otot agat tidak mudah cedera. Streching juga bermanfaat untuk sarana relaksasi otot agar tidak kaku sehingga nyaman digunakan untuk aktivitas fisik selama SASS Day maupun saat mendaki nanti. 

"Pimpinan saya ambil alih, siaaap grak" kata Pembina SASS.

"Silakan setelah ini  kalian lari sampai ke jalan naik depan pemasaran ya" ucap Pembina SASS.

Lari ini akan bermanfaat sekali  dalam meningkatkan stamina yang sangat dibutuhkan untuk perjalanan mendaki selama berjam-jam.  Lari juga akan meningkatkan kemampuan otot kaki sehingga menjadi lebih kuat. Kaki yang kuat tidak hanya dibutuhkan untuk menapaki jalan menanjak, tetapi juga saat perjalanan turun ketika kaki harus mengerem dan menahan berat badan serta bawaan.

Selama persiapan High Adventure kegiatan SASS nya diperketat dengan kegiatan bina fisik. Setelah lari Pembina SASS memberi kesempatan para siswa untuk istirahat sebentar dan diperbolehkan minum air putih. 

Setelah waktu istirahat dirasa cukup, Pembina SASS meminta para siswa untuk berkumpul kembali. 

Kegiatan dilanjutkan dengan push up secara  berpasangan. Pertama siswa satu push up, pasangannya menghitung jumlah perolehan skor push upnya dalam durasi satu menit. Kemudian bergantian siswa yang tadi menghitung, sekarang gilirannya push up.

Push up ini bermanfaat untuk melatih kekuatan otot bahu, yang tentunya akan  dibutuhkan saat mendaki gunung nanti. Otot bahu yang kuat akan memudahkan siswa dalam mengangkat beban berat di tas carriernya.

Masih dalam posisi berpasangan siswa melanjutkan latihan kebugaran dengan bending selama 1 menit, lalu dihitung skor yang diperoleh dalam durasi tersebut.

Bending ini melatih kekuatan otot paha, sehingga saat mendaki gunung nanti, paha siap diajak berkompromi untuk melewati terjal, dan sulitnya medan Gunung Gede.

"Selanjutnya silakan kalian melakukan sit up secara berpasangan,  dan hitunglah skor yang diperoleh selama satu menit" perintah Pembina SASS.

Sit up sangat penting untuk melatih kelenturan otot perut, dan pernafasan. Perut dan pernafasan yang baik sangat berpengaruh terhadap perjalanan mendaki kita. 

Latihan masih dilanjut dengan naik turun tangga. Latihan ini bermanfaat untuk melatih kekuatan otot kaki saat melakukan pendakian agar lebih kuat berjalan lebih lama.

"Sekarang carilah pasangan yang berat badannya seimbang" perintah Pembina SASS. 

Masing-masing siswa sudah mendapatkan pasangan yang seimbang berat badannya. Lalu Pembina SASS memerintahkan masing-masing siswa untuk saling menggendong secara bergantian. Latihan menggendong ini sangat bermanfaat melatih kekuatan otot punggung, perut  dan tangan, sehingga akan memudahkan dalam membawa beratnya tas carrier selama perjalanan mendaki dan turun gunung.

Wah seru dan asyik sekali, mereka berhasil menggendong temannya. Gelak tawa dan senyum kepuasan terukir di wajah mereka selepas selesai menggendong temannya. Seketika suasana jadi riuh penuh kegembiraan.

We Are Team

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 608

Isi naskah

Satu bulan menjelang pelaksanaan High Adventure, Ketua Panitia  mengumpulkan seluruh siswa untuk sosialisasi lanjutan tentang detail schedule sampai menjelang hari H. Ketua Panitia menyampaikan bahwa schedule meliputi koordinasi tiap kelompok untuk membahas perlengkapan yang harus dibawa kelompoknya,  latihan fisik tiap pagi selama  2 pekan berturut-turut menjelang pendakian Gunung Gede,  check kesehatan, checking tas carrier beserta barang bawaan, dan apel pemberangkatan.

Ketua Panitia memastikan siswa memahami schedule tersebut, sehingga persiapan yang dilakukan bisa benar-benar prima, tanpa ada yang terlewatkan. 
"Selain latihan fisik, kalian juga harus menjaga kesehatan fisik kalian dengan makan makanan yang sehat dan gizi seimbang, serta istirahat dan pola tidur yang sehat" kata Ketua Panitia.

Sangat disayangkan jika kalian sudah latihan fisik maksimal, tetapi kalian sakit. Tahukah kalian bahwa sehat itu ibarat baterai dalam tubuh kita. Jika kita sehat, maka kita akan berenergi dalam beraktivitas. Sedangkan kebugaran itu ibarat jenis baterai, baterai itu ada yang bisa bertahan untuk dipakai dalam rentang waktu lama, dan ada yang dipakai sebentar sudah drop. Jika kebugaran kita prima maka kita bisa melakukan aktivitas berat dalam waktu yang lama. Tidak mudah letih dan lelah dalam aktivitas fisik yang berat. Nah kebugaran ini bisa kita dapatkan dengan latihan fisik yang rutin.

Semua siswa mendengarkan setiap penyampaian dari Ketua Panitia dengan serius dan seksama. Mereka tak ingin ada penyampaian yang terlewatkan agar tidak menyulitkan diri saat mendaki nanti.

Di penghujung meeting, Ketua Panitia mengumumkan pembagian kelompok trekking dan nama guru pendampingnya.  Nah ini adalah moment yang sangat ditunggu-tunggu di setiap ada event sekolah. Para siswa selalu dibuat penasaran, siapakah teman satu timnya  dan siapakah Guru Pendampingnya. 

Setelah meeting selesai, mereka berkumpul sesuai dengan tim nya masing-masing didampingi oleh Guru Pendamping kelompoknya.

"Anak-anak hari ini kita akan membahas pembagian jobdesk membawa peralatan kelompok" kata Guru Pendamping.

"Nah sebelum kita melanjutkan pembahasan, kita sepakati dulu siapakah yang akan menjadi ketua kelompoknya" imbuh Guru Pendamping.

Mengapa harus ditunjuk ketua kelompok ? Karena kita ingin perjalanan kita nanti, tidak hanya sekedar aktivitas fisik saja  tetapi menjadi sebuah perjalanan  yang mendapatkan pahala sunnah. Rasulullah SAW bersabda, "Jika tiga orang (keluar) untuk bepergian, hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka sebagai ketua rombongan." (HR Abu Daud).

Ketua kelompok ini, nantinya yang akan mengkoordinir kesiapan dan proses selama mendaki. Pemimpin ini harus ditaati, agar perjalanannya  bernilai keberkahan. Saat ada kejadian di luar perkiraan,  keputusan pemimpin inilah  yang harus dipakai, tentunya dengan sepengetahuan guru pendamping.

"Nah We Are Team, kita adalah satu tim yang solid. Team Work ini harus mendasari setiap aktivitas di kelompok ini. Jangan sampai ada salah satu dari tim kita yang tertinggal, jangan sampai bawaan  beban berat perlengkapan kelompok, hanya tertumpu pada satu atau beberapa orang saja. Silakan setelah ini ketua kelompok  bisa membagi jobdesk perlengkapan kelompok dengan adil " kata Guru Pendamping.

Ketua kelompok bersegera memimpin diskusi pembagian jobdesk perlengkapan kelompok, diawali dengan pembacaan semua perlengkapan yang harus dibawa kelompoknya. Selanjutnya ketua kelompok mendata satu-persatu siapa yang memiliki perlengkapan tersebut. Setelah terdata lengkap, bisa jadi salah satu siswa  membawa perlengkapan paling banyak, atau paling berat bobotnya dari yang lainnya.  Untuk itu ketua kelompok membacakan ulang perlengkapan apa saja yang dibawa oleh masing-masing anggota tim. Bagi anggota tim yang membawa perlengkapan lebih berat dari yang lainnya, maka barangnya akan didistribusikan untuk dibawa oleh temannya yang kebetulan membawa barang lebih ringan. Barang tersebut maksimal H - 4 harus diberikan kepada teman yang membantu membawanya, agar bisa dipacking di tas carrier sekalian.

"Teman-teman cukup sekian dulu pembahasan kita hari ini, masing-masing dari kita harus proaktif untuk menyiapkan dan membawa perlengkapan yang menjadi job desk kita. Jika ada yang sulit mencarinya, silakan berkoordinasi, kita saling melengkapi, tetapi jangan membebani atau  menggantungkan ke anggota tim yang lain. Teman-teman selalu ingat ya..."We Are Team" pekik Ketua Kelompok.

Jungle Cooking

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 534

Isi naskah

Tak hanya sekedar latihan fisik, dan persiapan perlengkapan, berbekal life skillspun juga tak kalah pentingnya dalam persiapan mendaki gunung. Persiapan life skills ini dilakukan berulang kali di setiap mau ada acara mendaki gunung, walaupun kegiatan mendaki ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang biasa dilakukan. Tetapi tetap saja latihan life skills ini merupakan kegiatan persiapan yang intensitas pelaksanaannya  sering dilakukan. Mengingat persiapan life skills ini adalah sesuatu yang sangat vital.

Life skills yang dilatihkan meliputi jungle cooking, memasang tenda, P3M (Pertolongan Pertama pada Musibah), merakit tandu, navigasi darat, dan botani zoologi.

Kegiatan hari ini adalah jungle cooking dan memasang tenda. Dua hari sebelumnya, wali kelas mengumumkan bahwa, kegiatan SASS Day pekan itu adalah jungle cooking. Untuk itu masing-masing kelompok saat SASS Day harus membawa perlengkapan jungle cooking. 
"Setiap kelompok membawa beras, kangkung, sosis, telur, cooking seat, dan 1 botol air minum" kata Wali Kelas.

Sontak, masing-masing ketua kelompok di sela-sela jam istirahat memanfaatkan waktunya untuk berkoordinasi dengan timnya, guna membagi jobdesk perlengkapan dan barang yang harus dibawa saat jungle cooking. Masing-masing anggota tim proaktif untuk menawarkan diri membawa barang-barang tersebut. Diskusi seperti ini merupakan hal yang biasa dilakukan oleh para siswa, karena memang di sekolah kami cukup banyak event-event yang mewadahi para siswa untuk berkomunikasi, dan  berkolaborasi dengan tim. Dan juga melatih kreatifitas, dan kekritisan dalam berfikir. Sehingga 4 kemampuan ini, yang dikenal dengan 4C  (Communication, Collaboration, Creation, and Critical Thinking) semakin meningkat kapasitas dan kualitasnya dalam diri masing-masing anak. Mengapa ? Karena aktivitas 4C ini sudah menjadi habbit dan budaya para siswa dalam mengerjakan projectnya.

SASS Day pun tiba, sesampainya di sekolah, masing-masing ketua kelompok langsung mengecek dan memastikan masing-masing anggota timnya membawa peralatan yang sudah disepakati. Jika lupa, tidak membawa peralatan maka siswa tersebut harus membeli di warung sayur terdekat dengan sekolah.

Setelah dzikir pagi, streching, lari, push up, sit up, dan bending, Pembina SASS meminta kami memasang tenda secara berkelompok. Jika pekan sebelumnya kami diingatkan kembali tentang tutorial memasang tenda, kemudian  kami praktek memasangnya. Maka pekan ini kami ditantang untuk bekerjasama  masang tenda dengan durasi waktu pendek.
"Yuk, silakan masing-masing tim memasang tenda dengan durasi maksimal 15 menit" kata Pembina SASS.

Masing-masing kelompok bersicepat dalam memasangya. Ada yang bisa menyelesaikan dengan dirasi 15 menit, 12 menit, bahkan 10 menit. Semuanya berpacu dengan waktu, dan alhamdulillahnya tidak ada yang menyelesaikan melebihi 15 menit.

"Anak-anak, setelah ini kalian akan berlatih jungle cooking , silakan masing-masing kompok langsung menentukan area yang akan dipakai untuk jungle cooking" kata Pembina SASS.

Dengan gesit ketua kelompok menentukan area jungle cookingnya,  anggota tim lainnya bergegas memasang kompor, gas, dan  cooking seat. Setelah itu hal pertama yang dilakukan adalah memasak nasi. Karena memasak nasi ini merupakan hal krusial yang membutuhkan waktu cukup lama. Juga merupakan tantangan tersendiri, bagaimana hasil masakannya matang,  tidak terlalu keras, dan tidak gosong. Jika tidak matang maka akan berefek ke perut kembung, jika gosong tentu tidak enak dan nikmat ketika dimakan.

Sambil memasak nasi bisa memotong-motong sayur, bumbu, dan sosis. Tak lupa sayurnya dicuci dulu, walaupun di alam, kebersihan tetap nomor satu.

Sayur sudah siap dimasak, sosis dan telurpun juga sudah antri menunggu giliran dimasak. Tra..tra,.Ra.., akhirnya sebelum satu jam berlalu, semua  masakan sudah siap disantap.

Akhirnya kesampaian juga menikmati sedapnya hidangan jungle cooking bersama teman-teman. Jungle cooking dari kita untuk kita.

P3M

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 501

Isi naskah

"Siap menolong dan berhikmat",  itulah sebuah untaian kata dalam kode etik SASS ketiga, yang diucapkan di setiap apel kegiatan SASS Day.  Musibah dalam sebuah kegiatan mendaki gunung adalah bukan sesuatu yang kita minta dan kita harapkan. Tetapi pengetahuan dan life skill dalam menangani musibah yang sewaktu-waktu datang menyapa, perlu dikuasai oleh masing-masing siswa. Jika ada anggota timnya yang terkena musibah maka temannya siap menolong dengan pengetahuan dan life skill yang cukup bisa diandalkan.

Untuk itu P3M "Pertolongan Pertama Pada Musibah dan " serta membuat tandu adalah merupakan salah satu menu wajib dalam kegiatan SASS Day. Mengapa ? Karena kegiatan pendakian di alam bebas bukan  kegiatan yang mudah dan ringan, kegiatan ini  memiliki risiko yang menyebabkan seorang luka, cidera, ataupun ancaman kondisi lingkungan yang ekstrim, misal hipotermia. Untuk meminimalkan risiko tersebut ada  beberapa persiapan yang harus dilakukan salah  satunya adalah membekali diri dengan pengetahuan 
tentang tata cara pertolongan pertama, yang didukung  perbekalan, peralatan atau obat-obatan yang dibawa. 

“Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan  segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan 
yang memerlukan penanganan medis dasar”

"Anak-anak, dalam setiap kegiatan mendaki gunung ada perlengkapan P3M standar yang harus dibawa oleh masing-masing kelompok" kata Pembina SASS. 'Alat-alat tersebut harus lengkap dibawa untuk mengantisipasi segala hal musibah yang terjadi ketika mendaki gunung " imbuh Pembina SASS. 

Pembina SASS menunjukkan satu-persatu perlengkapan P3M yang sudah dibawa,  menerangkan  tentang kegunaannya masing-masing.

Penjelasan Pembina SASS dilanjutkan dengan P3M pada hal-hal ringan, seperti lecet, kram, pingsan, dll. "Nah untuk P3M, pada kejadian kasus sedang sampai berat akan berbeda, misal pada kasus cidera/retak pada bagian lengan" kata Pembina SASS.

Seorang siswa maju ke depan, berperan sebagai korban, lalu Pembina SASS mempraktekkan bagaimana teknis pertolongan pertama pada kasus cidera/retak di lengan. Setelah selesai Pembina SASS meminta masing-masing kelompok untuk mempraktekkannya. Bergegas, masing-maing kelompok mempraktekkannya secara bergantian, agar semua anggota dalam kelompok tersebut merasakan pengalaman peanganan pertama pada kasus musibah yang terjadi tersebut.

Kini giliran Pembina SASS mempraktekkan jika cideranya terjadi di bagian paha atau kaki. Para siswa mendengarkan setiap penuturan Pembina dengan seksama. Dilanjutkan dengan praktek masing-masing kelompok.

"Nah yang tak kalah pentingnya, kita juga harus bisa membuat tandu, sebagai upaya memberi bantuan kepada tim kita yang mungkin mengalami kesulitan jalan karena suatu cidera atau karena kondisi tertentu" kata Pembina SASS.

"Minta tolong 2 orang maju ke depan, akan saya praktekkan cara membuat tandu teknik ke dua, berbeda dengan teknik yang sudah kalian pelajari sebelumnya. Perhatikanlah dengan sungguh-sungguh, setelah ini masing-masing kelompok bisa mempraktekkannya" kata Pembina SASS.

Para siswa mencermati setiap langkah yang dilakukan oleh pembina dalam merangkai sebuah tandu sehingga menjadi sebuah tandu yang kokoh, kuat dan berfungsi dengan baik.

Setelah itu masing-masing kelompok mempraktekkannya dengan bergantian, agar setiap siswa bisa belajar menggunakan tali-temali dalam sebuah ikatan di tandu dengan tepat. Tandu selesai, untuk mengecek kekuatan tandu, masing-masing kelompok menggunakannya untuk mengangkat salah satu temannya, dan membawanya berjalan dalam jarak tertentu.

Alhamdulillah latihan life skill hari itu selesai dengan tuntas, koleksi life skill siswa dalam kegiatan mendaki semakin bertambah. Siswa semakin siap dan mantap menyambut pendakian Gunung Gede yang semakin kian dekat.

Navigasi

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 530

Isi naskah

Hari ini Pembina SASS meminta kami membawa jam tangan analog. Penasaran, mau digunakan untuk kegiatan apa ya? Pertanyaan itulah yang kira-kira terbersit di hati para siswa ketika pertama kali diminta untuk membawa peralatan tersebut. Tentu bagi kami yang sebelumnya pernah berkegiatan mendaki di kelas 7 dan 8  bisa menebak. Jam analog tentu untuk belajar navigasi darat.  Yes, navigasi darat adalah salah satu life skills dalam kegiatan SASS yang sangat menantang dan mengobarkan rasa penasaran. 

Nah kegiatan diawali dengan menentukan arah mata angin  menggunakan jam tangan analog. Ini merupakan life skills praktis, kenapa ? Karena ketika di alam kita bisa menggunakan alat-alat yang menempel di tubuh kita untuk menentukan arah mata angin. Kalau tergantung pada kompas di HP, bisa jadi ketika kegiatan di alam bebas HP kita kehabisan batre, dll.

Hari itu kami langsung praktek menentukan arah mata angin dengan jam tangan analog. Caranya bagaimana ? Tentu sangat mudah.  Pertama posisikan jam tangan secara mendatar dengan angka 12 menghadap arah matahari. Lalu perhatikanlah posisi jarum yang pendek (yang menunjukkan jam). Nah, garis tengah antara angka 12 dan angka yang ditunjukkan jarum jam adalah arah Utara. Setelah ketemu arah utara tentu dengan mudah kita bisa menentukan arah selatan, barat dan timur dengan menggunakan gambar arah mata angin.

"Anak-anak selanjutnya kita akan belajar menentukan arah mata angun dengan menggunakan jam matahari" kata Pembina SASS. 

Pembina SASS meminta kami untuk mencari sebuah lidi/batang sepanjang kira-kira 50 cm yang bisa ditancapkan ke tanah.  Tancapkan lidi  di tanah dan tandai ujung bayangannya. Lalu, tunggu sekitar 10-15 menit. Setelah itu, tandai lagi ujung bayangan yang baru. Pada kedua ujung bayangan yang telah ditandai tadi, buatlah garis lurus yang menghubungkan keduanya. Pada titik tengah di antara garis itu, buatlah garis yang berlawanan seperti symbol plus (+). Pastikan garis berlawanan itu sudutnya 90 derajat. Garis yang berlawanan tadi dan menghadap ke matahari adalah sisi utara.

Nah mudahkan..Ternyata menentukan arah mata angin dengan menggunakan jam matahari ini merupakan cara pertama yang digunakan oleh orang kuno. Sungguh merupakan hasil berfikir tingkat tinggi yang menjadi titik awal teknologi kompas sekarang ini. 

"Nah, selanjutnya kita akan praktek menggunakan kompas untuk mentukan posisi suatu titik di alam bebas" kata Pembina SASS.

Masing-masing kelompok mendapat 1 buah kompas, yang akan digunakan secara bergantian.  Kompas ini akan dipakai untuk membidik suatu titik guna menentukan azimutnya. 

Azimuth adalah salah satu metode yang biasanya  digunakan militer untuk menentukan arah atau posisi suatu objek.  Azimuth ini di alam bebas berguna  untuk menentukan arah dari satu titik ke titik lain. Karena di alam bebas memang kita akan selalu berjalan dari satu titik menuju ke titik lain, sehingga ketrampilan menentukan azimuth ini menjadi sesuatu yang sangat vital.

Bagaimana cara menentukan azimuth dengan menggunakan kompas ? Pertama tentukan titik yang akan dibidik, yaitu  pilih benda yang jauh tetapi jelas terlihat dan tidak terhalang. Lalu lihat hasil bidikan angkanya pada kompas. Misalnya angka 40 maka di sebut azimut 40°. Selanjutnya, kita tinggal bergerak menuju titik yang telah dibidik oleh kompas tadi. Setelah sampai di titik yang dituju, kita  harus bidik titik berikutnya, demikian seterusnya secara berulang. Nah mudah dan mengasyikkan kan. Tentu, terlihat dari kesungguhan dan keseriusan para siswa dalam praktek membidik azimuth ini. Mereka dengan sabar antri untuk mendapatkan giliran untuk membidik.

Botani

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 457

Isi naskah

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Q.S Al Imron : 191).

Dalam Q.S Al Imron: 191 tersebut Alah berfirman bahwa Allah tidak menciptakan sesuatu itu sia-sia. Semua yang diciptakan Allah pasti terkandung manfaat di dalamnya. Begitu pula dengan segala tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar kita, pasti Allah ciptakan dengan manfaat masing-masing. Nah dalam pembelajaran SASS para siswa akan diajak untuk mengenal manfaat tumbuhan dan hewan di sekitar, yang dikenal dengan life skills botani dan zoologi praktis.

Di sepanjang perjalanan mendaki gunung tentu kita akan bertemu dengan berbagai macam tumbuhan, yang sebagian besar   secara anatomi berbeda dengan tumbuhan yanag ada di dataran rendah.

Misal, tumbuhan raspberry hutan yang merupakan salah satu  tumbuhan yang tidak asing lagi bagi seorang pendaki. Hampir seluruh pendaki pasti mengenal raspberry hutan. Raspberry merupakan semak yang  tumbuh hingga 3 meter, kelopak bunga berwarna putih, dan buah berbentuk bulat telur. Buah raspberry mirip stroberi kecil yang mempunyai rasa manis agak kekecutan, tapi luar biasa enaknya. Aroma harum yang menguar dan cita rasa manisnya membuat ketagihan ingin terus mengecap nikmatnya. 

Raspberry mengandung vitamin C, antioksidan polifenol dalam jumlah signifikan seperti pigmen antosianin yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan.

MasyaAllah, Allah ciptakan tanaman raspberry yang manfaatnya sangat dibutuhkan oleh para pendaki, sehingga dengan mengonsumsi raspberry menjadikan badan fit, segar, bugar dan sehat. Sehingga mendukung stamina untuk mendaki.

Nah pengenalan botani praktis ini kepada siswa diawali saat kegiatan SASS Day. 
"Allah telah ciptakan segala sesuatu di sekitar kita, adalah untuk mensupport kehidupan manusia. Tiada satupun yang diciptakan Allah tidak memiliki manfaat. Nah hari ini kita akan mengulik manfaat tanaman di sekitar kita. Tanaman yang dikenal sebagai tanaman liarpun, pasti terkandung manfaat di dalamnya. Nah silakan masing-masing kelompok mencari 10 tanaman di sekitar kita, lalu dipresentasikan manfaatnya dan mempraktekkan cara memanfaatkannya " kata Pembina SASS.

Masing-masing kelompok bergegas untuk menyebar di sekitar sekolah, mencari tanaman yang sekiranya sudah dikenal manfaatnya, sehingga bisa mempresentasikannya.

Setelah 15 menit para siswa sudah kembali berkumpul ke meeting point.  Semua tampak sedang bersiap-siap dalam timnya untuk presentasi. 

"Kelompok yang  tadi lebih dahulu sampai di sini, silakan mempresentasikan tanaman yang diperoleh' seru Pembina SASS.

Kelompok yang dimaksud bersicepat maju ke depan untuk mempresentasikan 10 tanaman yang sudah diperoleh timnya.  Masing-masing anggota tim berkesempatan untuk presentasi. Kelompok yang lain memperhatikan dengan seksama, dan menanggapi presentasi dari temannya.

Presentasi kemudian dilanjutkan oleh kelompok lain sesuai dengan urutan kedatangan di meeting point. Semua tampak antusias dan senang dalam presentasi. Apalagi ketika mempraktekkan kegunaan tanaman tersebut. Sebuah tantangan baru, ketika tanaman tersebut mengambil manfaatnya untuk dikonsumsi dalam kondisi fresh, tentu siswa tersebut mempraktekkannya dengan memakannya secara langsung.

 

Siap Mendaki

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 520

Isi naskah


Kegiatan High Adventure Pendakian Gunung Gede sudah semakin dekat. Tak terasa 2 hari lagi, saat yang ditunggupun akan tiba. Hari ini, Jum'at 1 November 2021, adalah jadwalnya kegiatan test kesehatan.

Gunung Gede adalah salah satu gunung yang merupakan kawasan taman nasional, yang dikenal dengan sebutan TNGGP, yaitu akronim dari  Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Setiap pendaki yang masuk ke kawasan Gunung Gede harus menyerahkan Simaksi, yaitu Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi yang diterbitkan oleh BBTNGGP,  Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Berkas yang harus dikumpulkan saat pengambilan Simaksi adalah Form Lembar Pendaftaran, fotocopy identitas (misal: KTP/SIM) setiap anggota kelompok, Surat Keterangan Sehat dari dokter setiap anggota kelompok, dan bukti transfer pembayaran. 

Sedangkan form lembar pendaftaran   dapat diperoleh dengan melakukan reservasi secara online melalui .laman http://booking.gedepangrango.org/.  

Hari ini adalah jadwalnya cek kesehatan. Untuk cek kesehatan ini, kami bekerja sama dengan Puskesmas. Pukul 08.00 guru yang bertugas untuk berkomunikasi dengan Puskesmas sudah hadir di Puskesmas untuk berkomunikasi tentang dimanakah ruang untuk pelaksanaan cek kesehatannya. Kemudian petugas memberikan arahan detail tentang alur pendaftaran cek kesehatan.  

Pukul 08.30 siswa mulai berdatangan di Puskesmas. Siswa disambut oleh seorang guru yang bertugas mengarahkan siswa ke tempat pendaftaran. Di tempat pendaftaranpun sudah ada guru yang stand by mengatur proses pendaftaran cek kesehatan.

Setiap siswa yang datang langsung mengambil nomor antrian. Lalu meletakkan nomor antrian di tempat yang sudah disediakan. Selanjutnya siswa akan dipanggil untuk cek suhu, dan tensi. Proses selanjutnya adalah menunggu panggilan  masuk ke ruang dokter untuk diperiksa lebih detail yaitu cek nadi, dan kesehatan jantung. Selanjutnya siswa diminta  menunggu hasil cek kesehatan. Jika hasil cek kesehatannya baik, maka siswa diperkenankan untuk pulang. Jika hasil cek kesehatannya masih ada catatan, maka siswa akan dicek ulang, untuk memastikan lagi hasilnya.

Ada salah satu siswa yang masih ada catatan dalam hasil cek kesehatannya. Kemudian siswa tersebut diminta menunggu untuk cek ulang. Dokter menyampaikan kepada guru pendamping bahwa siswa putra tersebut detak jantungnya lebih cepat dari batas normal yang distandarkan. Lalu guru berdiskusi dengan siswa tersebut. Menanyakan apakah badannya dalam kondisi capek, kurang tidur atau belum sarapan.

"Semuanya baik-baik saja Pak, saya sudah istirahat, makan, dan minum  dengan cukup, tetapi saat cek kesehatan itu saya takut pak, jadi saya deg-degan" ucap siswa kepada guru pendamping.

"Nah ini Nak, sudah ketemu penyebabnya, hasil cek detak jantungmu cepat melebihi batas normal, karena deg-degan, sekarang ditenangkan dulu ya, nanti kalau sudah tenang bisa cek kesehatan ulang. Tenang saja, ini hanya test biasa saja, jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan"  kata Pak Guru sambil mengelus bahu siswa.

"Baik Pak, terima kasih" jawab siswa.

Setelah dirasa tenang dan siap cek kesehatan  lagi, siswa tersebut menyampaikan ke guru pendamping. Setelah menunggu antrian masuk, siswa tersebut masuk ke ruang dokter dengan mantap, dan alhamdulillah hasil cek kesehatannya baik. 

Karena cek kesehatannya bersamaan dengan jadwal pengobatan pasien umum, maka menjelang masuk waktu sholat jumat masih ada sebagian kecil siswa yang belum cek kesehatan. Sehingga cek kesehatan dilanjutkan lagi setelah sholat jumat.

Setelah sholat jumat selesai,  cek kesehatan dilanjutkan kembali. Alhamdulillah sebelum pukul 14.00 semua siswa dan guru pendamping sudah cek kesehatan, dan hasilnya sangat memuaskan, yaitu semua dinyatakan sehat dan siap untuk mendaki Gunung Gede.

Mengharu Biru

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 469

Isi naskah

Senin, 4 November 2019, selepas sholat maghrib, adalah hari yang terkenang di sepanjang hayat para siswa angkatan XII . Saat itu mereka berbondong-bondong datang ke sekolah dengan amunisi tas carrier yang menjulang tinggi. Perasaan yang mengharu biru melingkupi para orang tua murid yang mengantar anaknya ke sekolah. Perasaan ini selalu hadir begitu saja di hati orang tua setiap melepas keberangkatan anaknya di kegiatan SASS Tahunan. Padahal ini  merupakan  kegiatan SASS tahunan yang ke sekian kalinya, yaitu ketiga kalinya di SMP Alam Ar Ridho. Bahkan yang kesembilan kalinya jika anaknya sebelumbya bersekolah di SD Alam Ar Ridho. 

Sudah terbayang di hati para  orang tua, bahwa selama sepekan ke depan mereka akan menahan rindu kepada buah hatinya. Para orang tua akan sibuk merajut doa untuk keselamatan, kelancaran anaknya selama berkegiatan. Tetapi sejatinya di sebagian besar ruang relung hati para orang  tua ini, diliputi oleh senang dan syukur.  Mengapa ? Karena anak mereka akan belajar tentang ketangguhan. Bagaimana dalam hidup ini harus  memperjuangkan misi yang sudah dibuatnya. Ketangguhan adalah sesuatu yang layak diperjuangkan dan harus menjadi branding bagi setiap para pejuang kebaikan. 

Rasanya ingin saja masih berlama-lama memandang anaknya, hingga anaknya pun berjalan menuju kelas, tak sedetikpun pandangan itu lepas. Akhirnya pandangan itupun dipaksa berhenti karena anaknya sudah masuk ke ruang kelas.

"Bagi siswa putri silakan tas carriernya langsung dibawa kelas 7A, sedangkan siswa putra silakan tasnya dikumpulkan di kelas 8B" kata guru yang menyambut siswa di halaman.

Bergegas para siswa mengikuti arahan guru, menuju kelas lalu merapikan  tas carrier di sandarkan  sepanjang dinding dalam ruang kelas. Lalu mereka bersiap-siap untuk menunaikan sholat isya yang sebentar lagi memanggil mereka.

Para wali kelaspun tampak sibuk mendata kehadiran siswa di kelasnya. Lalu menghubungi orang tua murid jika ditemukan anaknya belum muncul di sekolah. Perasaan legapun memenuhi relung hatinya, ketika orang tua yang dihubungi menjawab bahwa anaknya sudah OTW.

Wali kelaspun juga memastikan anak dalam kelasnya datang ke sekolah tidak dengan perut kosong, dalam artian sudah makan malam. Karena mereka akan menempuh suatu perjalanan panjang dengan public transportation, yang tentunya dibutuhkan kondisi tubuh yang fit. Alhamdulillah terdata semau anak sudah makan malam. Sudah menjadi habbit anak-anak selalu mengisi amunisi di perutnya di setiap keberangkatan kegiatan  sekolah. Karena hal tersebut merupakan salah satu safety prosedur yang diterapkan di sekolah. Perjalanan nyaman akan didapat jika perut terisi oleh amunisi yang cukup.

Hingga akhirnya panggilan merdu muadzin, menggetarkan relung jiwa, menuntun langkah kaki menuju masjid sekolah. Tak lupa selalu merapikan alas kaki, memastikan alas kaki berjajar rapi di tempat yang sudah disediakan. Lalu mereka berwudhu dan menyusun barisan shaf sholat yang rapi.

Indahnya bacaan sholat imam semakin  menciptakan kekhusyukan dan kesyahduan sholat jamaah isya saat itu. Benar-benar hening, khusyuk dan khidmat. Menjadikan hati semakin tenang dan rasa keimanan semakin membuncah. Sholat isyapun selesai, ditutup dengan dzikir dan doa. 

Selepas isya masing-masing siswa kembali menuju ke kelas tempat mereka mengumpulkan tasnya.

Apel

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 368

Isi naskah

"Apel pembukaan High Adventure SMP Alam Ar Ridho, Senin, 3 Nopember 2019 siap dilaksanakan, kita  buka dengan bacaan basmalah" suara MC membelah keheningan malam itu. 

Apel pembukaan High Adventure saat itu terasa sangat khidmat. Seluruh siswa berjajar rapi dengan menggenakan atasan jas SASS, bawahan celana lapangan, menjadikannya tampak seperti tentara yang selalu siap siaga untuk berperang. Bedanya adalah tentara siap berperang untuk melawan musuh yang merongrong keselamatan negara. Sedangkan para siswa ini siap siaga menyambut segala aral rintangan, dan tantangan yang menghadang ketika kegiatan mendaki nanti.  

Keseriusan para petugas apel dalam  melaksanakan tugasnya, ditambah dengan pembawaan  komandan  apel yang berwibawa menjadikan suasana apel malam itu benar-benar sangat khidmat, dan sangat berkesan. Petugas apel ini  adalah para siswa yang ditunjuk dan sebelumnya  sudah berlatih. 

Walaupun suasana lapangan agak gelap, tak mengurangi kekhusyukkan mereka dalam apel, karena mereka memahami  arti pentingnya sebuah apel dalam pembukaan  sebuah acara.

"Kalian adalah pejuang-pejuang tangguh, maka jangan pernah kalian menyerah karena keadaaan.  Jika kalian temukan kesulitan, jangan jadikan itu sebagai masalah, tapi jadikan itu sebagai sebuah tantangan yang harus kalian  selesaikan" kata Kepala Sekolah dalam amanahnya.

"Terapkan adab-adab perjalanan sebagai seorang musafir, agar perjalanan kalian bernilai sunnah. Perbanyak doa dan dzikir, karena doa seorang musafir adalah mustajab" ucap Kepala Sekolah.
 
Mendengar amanah dari Kepala Sekolah, semangat juang merekapun semakin berkobar, apalagi ketika mereka menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Scouting, semakin terbakarlah semangat juang mereka. Tampak dari binar mata mereka yang berapi-api.

Doa keselamatan pun dipanjatkan bersama, menutup kekhidmatan apel malam itu. 

Apel selesai dan ditutup dengan bacaan hamdalah.

"Setelah ini kita akan foto bersama, setelah itu silakan masing-masing menuju kelas dimana tas kalian dikumpulkan. Kita akan checking kelengkapan perlengkapan pribadi maupun kelompok " ucap Ketua Panitia. 

Sesuai instruksi dari Ketua Panitia, setelah apel mereka tidak bubar, tetapi mereka menunggu ontrukso berikutnya untuk foto bersama. Tampillah seorang guru sebagai pengarah posisi dan gaya dalam foto malam itu. Siswa mengikuti instruksinya. Dalam waktu yang cukup singkat, posisi yang diinginkan pun sudah terbentuk. Dan akhirnya 1,2,3 jepret dan jepret. 

Sebuah momen kebahagiaan dan kebanggaan sudah terabadikan. Memang, momen tidak akan datang dua kali, tak akan berulang, sehingga kami selalu mengabadikan setiap momen kegiatan sekolah. Setiap mengawali sebuah kegiatan kami foto bersama dilengkapi dengan spanduk kegiatan tersebut.

Checking

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 449

Isi Naskah

Berkobarnya semangat juang pasca apel semakin membara, rasanya sudah tak sabar lagi pingin segera mengawali perjalanan semi backpacer menuju Gunung Gede. 

Eits, tunggu dulu, beberapa babak harus kita lalui dahulu, sebelum memulai perjalanan. Setelah apel usai, para siswa langsung menuju kelas untuk checking perlengkapan selama mendaki. Para guru pendamping sudah siap dalam lingkaran di masing-masing kelompok. 

"Silakan tasnya dibuka, lalu ketika saya membacakan perlengkapannya, tolong perlengkapan yang saya sebutkan dikeluarkan dari tas dan ditunjukkan ke saya ya" kata Guru Pendamping.

Satu persatu perlengkapan disebutkan oleh guru, lalu masing-masing siswa menunjukkan perlengkapan tersebut. Jika ada siswa yang membawa perlengkapan dalam jumlah lebih, maka perlengkapan tersebut harus diambil lebihnya, ditinggal di sekolah dulu. Mendaki gunung adalah merupakan aktivitas fisik yang berat, karena menempuh perjalanan panjang dengan Medan yang sulit dan sukar. Untuk itu kita harus memperhatikan perlengkapan yang kita bawa adalah efektif, efisien. Barang yang kita bawa adalah memang perlengkapan yang kita butuhkan dan upayakan memilih barang yang seringan mungkin. Misal dalam membawa piring dan gelas kita upayakan membawa yang berbahan plastik. 

Aktivitas bongkar-pasang tas adalah suatu hal yang biasa dilakukan oleh siswa kami. Karena packing adalah salah satu life skills yang harus dikuasai siswa sebelum mendaki.

Cara packingpun juga harus betul, yaitu packing basah. Masing-masing perlengkapan yang dibawa, harus dibungkus plastik. Lalu dimasukkan di dalam tas carrier yang sudah dilapisi dengan trash bag. Dengan cara seperti ini insyaAllah barang-barang yang kita bawa aman, jika sewaktu-waktu kemasukan air hujan, maka barang akan tetap selamat, tidak basah. 

Barang-barangpun disusun berdasarkan yang dibutuhkan selama perjalanan, misal jas hujan, jaket, disusun di paling atas. Karena bisa jadi sewaktu-waktu barang tersebut dibutuhkan selama di perjalanan. Kemudian barang-barang kecil, seperti senter, baterai cadangan, kaos tangan, madu saser, diletakkan tersendiri di bagian ruangan kecil di tas, agar tidak tercampur dengan barang besar yang kita bawa, biar tidak menyulitkan untuk mengambilnya ketika sewaktu-waktu dibutuhkan di jalan.

Yang tidak boleh ketinggalan adalah masing-masing siswa harus membawa 2 air minum botol, yaituair minum berbotol kecil untuk minum pribadi, yang diletakkan di bagian luar tas. Dan air minum kemasan 1,5 liter untuk cadangan minum dan untuk kebutuhan masak kelompoknya.  Penataan air minum 1,5 liter inipun juga harus tepat, agar tidak memberatkan selama perjalan mendaki, yaitu dilektakkan di bagian tengah. Jika diletakkan di bagian paling bawah, maka tas carrier kita akan terasa berat.

Nah ketika checking packing ini guru pendamping memperhatikan teknis packing siswa apakah sudah benar, dan juga kelengkapan dan keefektifan barang-barang yang dibawa siswa. Karena dua hal ini adalah sesuatu yang sangat vital untuk mendukung kenyamanan siswa dalam mendaki nanti. 

Di akhir checking guru memastikan lagi apakah semua barang yang dibawa masing-masing siswa sudah lengkap tercheclist
Jika sudah lengkap maka guru mempersilakan siswa untuk packing kembali barang-barang ke dalam tasnya.

Berbekallah

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 507

Isi Naskah

"Setelah ini kita kumpul di masjid ya" kata Guru Pendamping.

Di masjid kami duduk rapi bersaf, sesuai dengan kelompok laki-laki dan perempuan. Wali kelas kami sudah menunggu kehadiran kami, sambil mengatur posisi duduk kami, jika dirasa belum sesuai saf.  Kami sangat bersyukur, saat mendaki Gunung Gede nanti wali kelas kami bisa ikut turut meembersamai kami. 

"Assalamu"alaikum Wr Wb" sapa wali kelas mengawali pertemuan malam itu.

"Wa'alaikumsalam Wr Wb" jawab kami serentak.

"Teman-teman marilah kita ucapkan syukur atas karunia dan kemudahanNya, akhirnya persiapan panjang yang selama ini sudah kita perjuangkan dalam menyiapkan acara High Adventure insyaAllah telah terlaksana semuanya. Kini tinggal selangkah lagi kita akan berangkat ke Gunung Gede" kata wali kelas.

Apa yang kita alami dalam mendaki gunung nanti, sebenarnya seperti itulah realitas kehidupan kita. Dalam hidup ini kita harus siap dalam menghadapi 2 di macam kondisi, yaitu kebahagiaan ataupun kesulitan. Jangan sampai kita hanya mau menerima kebahagiaannya saja, tetapi kesulitan tidak mau menghadapinya. 

Kebahagiaan dalam hidup ini kita tanggapi dengan bersyukur, kemudian untuk kesulitannya kita sambut dengan bersabar.

Seluruh kondisi ini diberikan kepada kita adalah sebagai sarana belajar untuk kita, yaitu belajar bersyukur dan bersabar. Hingga saatnya nanti kita menghadap Allah, berharap kita berada di puncak syukur dan sabar.

Terhadap kesulitan yang diberikan Allah, kita tidak perlu kuatir, karena Allah sudah memberikan solusi terhadap semua masalah. Dalam Surat At-Tholaq Allah berfirman "dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah (dengan mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya), niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya)"

MasyaAllah firman Allah ini, sangatlah menenangkan hati kita. Asalkan yang kita perjuangkan ini adalah sebuah kebaikan, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari masalah yang kita hadapi dalam memperjuangkan kebaikan tersebut.

Nah, dalam mendaki gunung pun juga akan berlaku hal yang sama. Apa yang kita lakukan ketika kita merasakan kemudahan saat mendaki, yaitu merasakan badan dan nafas kuat , serta ringan dalam membawa beban karir ?  Jangan lupakan bersyukur, ucapkan alhamdulillah sebanyak-banyaknya ketika kita menemui kondisi ini.

Sebaliknya, apakah yang kita lakukan jika kita menemui kesulitan ? Marah, sedih, menyerah tentunya bukan pilihan kita. Yang kita lakukan adalah bersabar, perbanyak bacaan istighfar. Kenapa istighfar menjadi pilihan kalimat thoyyibah yang kita ucapkan ?  Karena dengan memohon ampun Allah akan menambahkan kekuatan di atas kekuatan kita. 

MayaAllah, istighfar akan menjadi cas energi baru. Karena dengan istigfar Allah akan menambahkan kekuatan kita. 

"Itulah bekal yang bisa saya berikan kepada kalian, sebelum kalian berangkat mendaki. Apakah kalian sudah siap mendaki dengan  semangat menghadapi 2 kondisi tadi? Apakah kalian siap bersyukur ketika mendapatkan nikmat kemudahan ? Apakah kalian siap bersabar dan istighfar ketika kesulitan datang ? Ucap wali kelas.

"InsyaAllah kami siap" jawab kami serentak.

Nasehat dan motivasi yang diberikan oleh wali kelas kepada kami, sangat mengena di hati kami. Kalau diibaratkan di hati kami itu ada tempat duduk, tentu nasehat itu sudah menduduki tempat duduk tersebut, sehingga hati kami sudah  langsung penuh dengan sejuknya  nasehat  yang berasal dari uraian firmanNya. Memang betul jika Al Qur'an itu adalah bekal yang baik dalam mengarungi hidup ini. Berbekallah dengan sebaik-baik bekal, untuk menuju perjalanan panjang akhiratmu. Berbekallah dengan sebaik-baik bekal, yaitu  Al-Qur'an.

Rehat Istimewa

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 409

Isi Naskah

Padatnya kegiatan hari ini sudah terlampaui dengan baik. Saatnyalah merehatkan badan, walaupun hanya sejenak, itu sudah sangat istimewa buat kami. Tak lupa sebelum istirahat kami balut tubuh kami dengan sejuknya air wudlu, dan berselimut doa menjelang tidur. 

Heem, terasa longgar sekali tubuh ini kami rasakan. Kalau seperti ini terasa nikmat sekali bisa berbaring. Walaupun bukan di kasur empuk seperti ketika di rumah.  Memang benar ya terkadang kita itu baru menyadari keberadaan suatu nikmat jika nikmat itu sedang diambil kembali oleh Allah ataupun ketika diganti dengan nikmat yang lainnya. Alhamdulillah yaa Allah kami bisa merasakan hadirnya nikmat-nikmat yang Engkau beriikan untuk kami. 

Suasana seketika menjadi hening, hanya suara nyanyian jangkrik  yang kami dengarkan menjadi penghias malam itu. Semuanya sudah lelap dalam tidur, mengingat nanti jam 00.30 kami harus sudah bersiap untuk memulai perjalanan panjang kami.

Kring..kring...kring suara alarm memaksa kami membuka mata. Terasa masih sejenak punggung kami istirahatkan. Tapi tak apa, kami harus bangun untuk merajut asa. 

Selanjutnya kamar mandi adalah area teramai saat itu, kami antri untuk bebersih diri, minimal bersikat gigi dan berwudhu.

 "Bagi yang sudah selesai bebersih silakan cek ulang perlengkapan kalian, semua perlengkapan harus masuk ke tas carrier, setelah itu silakan carrier kalian bawa menuju truk brimob yang sudah menanti di halaman sekolah" kata Guru Pendamping.

Kamipun bersegera berkemas, lalu menuju truk brimob. Tas carrier kami dimasukkan dulu, dibantu oleh seorang guru untuk merapikannya. Setelah semua tas carrier dan barang-barang bawaan panitia masuk ke dalam truk,barulah diinstruksikan kami boleh masuk ke truk brimob. Secara bergantian kami antri untuk masuk ke dalam truk.

Stasiun Tawang adalah destinasi pertama kami. Kami menuju ke sana, dengan 2 truk brimob. Satu truk untuk armada siswa laki-laki, satu armada lagi untuk siswa putri.

Sebelum berangkat salah satu guru pendamping memastikan bahwa semua peserta sudah masuk ke dalam truk. Lalu kami mengawali perjalanan istimewa itu dengan doa menempuh perjalanan. Berharap perjalanan yang akan kami lakukan selama 6 hari ke depan menjadi sebuah perjalanan yang tidak hanya menyenangkan dan menantang, tetapi juga menjadi perjalanan yang bernilai sunnah. Yaa...sebuah aktivitas akan bernilai ibadah jika kita niatkan karena Allah.

Akhirnya truk mulai melaju, membelah kegelapan dan keheningan malam. Dingin yang menusuk tulang, semakin meninabobokkan kami. Kesempatan untuk melanjutkan istirahat yang tadi terpotong. Walaupun tidur dalam kondisi duduk, tetap terasa nikmat. Karena memang kantuk yang datang menyerang tak mampu tertahankan. Akhirnyapun kami terlelap kembali dalam tidur. Satu babak perjalanan singkat sudah kami lalui, rasanya sudah tak sabar lagi untuk menanti babak selanjutnya.

Eye Catching

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 304

Isi Naskah

Tak terasa truk brimob yang kami tumpangi berhenti, membuyarkan tidur nyenyak kami, memaksa kami membuka mata kembali. Lambat laun terlihat gambaran jelas bangunan di depan mata, ternyata kami sudah sampai di Stasiun Tawang. Kamipun antre untuk turun dari truk, kemudian kami berjajar di bawah truk menanti tas carrier kami dikeluarkan oleh teman-teman kami yang turun terakhir dari truk.

Kemudian kami berjalan berjajar dua-dua agar tidak memenuhi jalan, kami menuju ruang tunggu. Ternyata di ruang tunggu ramai juga dengan hiruk pikuk para penumpang menunggu kedatangan kereta. Waktu menunjukkan pukul 01.15, kami memanfaatkan waktu untuk persiapan administrasi menjelang boarding pass. Guru pendamping membagikan tiket kereta, kami langsung mengecek di gerbong berapa nanti kami akan  merajut malam hingga pagi menjelang.

“SIlakan kalian menyiapkan identitas diri, yaitu Kartu Pelajar kalian masing-masing, Kartu Pelajar dan tiket akan ditunjukkan kepada petugas ketika boarding pas nanti. Masing-masing gerbong ada Guru Pendampingnya, jadi kalian tidak perlu kuatir, karena nanti kalian akan masuk gerbong dikoordinir oleh Guru Pendamping” ucap Guru Pendamping.

Kamipun mengikuti intruksi dari Guru Pendamping, kami simpan Kartu Pelajar dan tiket di bagian tas yang mudah dijangkau, sehingga sewaktu-waktu ada panggilan boarding pass kami langsung siap meluncur.

Sambil menunggu waktu, kami manfaatkan waktu untuk ngobrol sama teman, ada yang makan snack ringan, ada juga yang istirahat hanya sekedar memejamkan mata. Di salah satu sudut keramaian tampak panitia Guru Pendamping sedang berkumpul, tentu untuk  briefing hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti selama perjalanan nanti.

Akhirnya terdengar juga panggilan boarding pass untuk kami, bergegas kami memakai tas carrier,  lalu antre sesuai dengan kelompok guru pendamping. Deretan antrean panjang kami,  menyihir mata  para penumpang lainnya, rupanya keberadaan kami sangat eye catching, sehingga menjadi pusat perhatian massa. Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian, kami satu-satunya rombongan besar, dengan tim berjumlah 49 orang dengan barang bawaan tas carrier besar yang tinggi menjulang. Sebuah pemandangan yang benar-benar eye catcing.

On the Train

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 369

Isi Naskah

Kami antre boarding pass sesuai dengan kelompok gerbong, agar memudahkan  koordinasi masuk ke gerbong. Sesampainya di gerbong kami langsung menata tas carrier kami di bagasi dalam. Untuk snack dan minum selama perjalanan sudah kami siapkan di tas day pack kecil. Inilah manfaat dari praktek packing managemen perjalanan yang kami pelajari sebelum High Adventure. Setiap barang yang dibawa ditempatkan di tempat  sesuai kebutuhan, sehingga kami tidak perlu bersusah payah membongkar tas untuk mengambil barang kebutuhan kami.

Tepat pukul 02.30 kereta mulai melaju, perlahan kemudian semakin cepat. Rasa kantuk mulai menyerbu, apalagi ruangan gerbong yang dingin, tidak terlalu terang, dan hening sangat cocok sekali untuk memejamkan mata. Akhirnya kami lelap dalam nikmatnya tidur malam, walaupun sesekali terbangun, namun tetap saja   kami terlelap lagi.

Walaupun tidur sambil duduk, kami sangat mensyukurinya, nikmat ini kami rasakan  sebagai sebuah anugerah besar buat kami. 

Subuh tiba, salat kami tunaikan di kereta. Setelah selesai salat kami dzikir dan doa. Teringat pesan guru kami bahwa doa seorang musafir itu maqbul. Maka perbanyaklah dzikir dan doa ketika menempuh suatu perjalanan.

 Sang mentari mulai menyapa. Rasa lapar mulai bersarang, kami langsung membuka perbekalan sebagai penghilang lapar pagi ini. Alhamdulillah perut lumayan terisi dengan amunisi.

Pukul 07.00 mulai menjelang, sebentar lagi akan sampai di Stasiun Senen. Kami bersiap-siap untuk turun.

Dari Stasiun Senin kami naik KRL transit di Sentiong. Dari Sentiong perjalanan dilanjutkan lagi dengan KRL menuju Bogor. 

Ketika masuk ke gerbong KRL,  kami kembali menjadi pusat perhatian.
Para penumpang takjub dengan tas carrier kami yang menjulang tinggi. Mereka memecah penasarannya dengan bertanya kepada kami "Dari mana Dik, mau ke mana Dik ?  Ketika mereka tahu bahwa kami telah menempuh perjalanan luar kota dengan barang bawaan yang full kapasitas, mereka semakin terkejut.

"Wah keren ya Dik, anak seusia kalian sudah menempuh perjalanan panjang dengan barang bawaan yang sebanyak itu" cetuk mereka.

Seisi kereta menjadi heboh, kami layaknya artis yang sedang bertemu dengan penggemarnya. Mereka menanyakan berbagai hal kepada kami. Mulai dari sekolah di mana, apa bedanya sekolah alam dengan sekolah pada umumnya, mau pergi kemana, dan pertanyaan-pertanyaan lain seputar sekolah alam mereka layangkan. 

Tak terasa waktu satu jam berlalu begitu saja, saatnya kami turun dari KRL. Tak lupa kami berpamitan dengan rekan duduk kami, yang telah memberikan jamuan obrolan kepada kami.

We are Coming

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 346

Isi Naskah

Bogor We are Coming, hati kami bersorak gembira. Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya  Selasa,  pukul 10.30 sampailah kami di Stasiun Bogor. Dari Stasiun Bogor kami berjalan menuju Taman Topi. Di Taman Topi kami menyantap makan siang yang sudah disiapkan oleh panitia. Heem..di mana-mana yang namanya makan di saat lapar itu memang selalu nikmat. Semua kami lahab habis, tak bersisa. 

Udara saat itu terasa panas membakar kulit. Seorang wanita yang sudah berumur,  menjual minuman dingin,  menawarkan  minuman pelepas dahaga kepada kami.  Kamipun antri membelinya, berharap dinginnya minuman yang masuk tengggorokan, bisa mengurangi hawa panas yang terasa di badan. Terlukis rasa gembira di wajah penjual minuman tersebut. Karena tetiba minuman yang dijualnya sudah habis. Benar-benar rezeki yang tidak disangka.

Truk Brimob yang sudah dipesan panitiapun datang. Semua barang bawaan dimasukkan dahulu, disusun rapi di pojok paling depan bagian dalam truk. Setelah dipastikan semua barang sudah masuk, barulah satu-persatu kami masuk ke dalam truk Brimob.

Di perjalanan kami saling ngobrol banyak hal, diselingi canda-tawa yang mengundang gelak tawa. Namun tak berapa lama, kamipun lelap dalam tidur, hanya beberapa anak saja yang tidak terlelap. Namun akhirnya mereka juga msnyusul dalam lelap.

Ternyata cukup jauh juga perjalanan dari Stasiun Bogor ke Base Camp Gunung Putri.  Pukul 16.00 kami baru sampai di Base Camp Gunung Putri. 

Dinginnya udara terasa menusuk tulang. Tetapi tak menyurutkan semangat kami untuk segera mengambil air wudhu, untuk menunaikan sholat jama' takkir dhuhur asar. Sholat jamaahpun digelar, diimami oleh salah satu guru pendamping kami.

Seusai sholat kami antre bebersih diri. Byurr...dinginnya air menyelimuti badan kami. Selepas mandi badan terasa segar dan bugar kembali. Lelah, letih yang tadinya membungkus badan kami, terasa sirna, terusir oleh guyuran dinginnya air.

Tak terasa maghribpun tiba, kami bergegas menunaikannya, dilanjutkan dengan sholat rowatib ba'da maghrib. Setelah itu kami dzikir berjamaah, dengan bacaan dzikir yang diajarkan di sekolah kami, yaitu dzikir alma'tsurot yang biasa kami baca di setiap pagi, mengawali aktivitas belajar di sekolah. 

 Di setiap kegiatan outdoor, kami sebisa mungkin tidak meninggalkan habbit berdzikir ini. Agar di setiap aktivitas yang kami lakukan, Allah meridhoinya. Memberi kemudahan, kelancaran, dan dijauhkan dari keburukan.

Oase

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 361

Isi Naskah

edapnya aroma masakan  semakin menguar ketika kami berjalan dari mushola menuju ke Base Camp Gunung Putri,  tempat kami menginap malam ini. Ternyata  sajian makan malam  telah tersaji dengan sempurna, semakin menggugah selera makan kami. 

Bergegas kami antre, sudah tak sabar lagi ingin segera mengecap sajian makan malam ini.  Sayur sop, ayam goreng, teh manis hangat sangat cocok dilahap di tengah kondisi dingin seperti ini. Ibarat menemukan oase di padang pasir, terasa sesuatu banget.

Kami nikmati makan malam ini dengan keseruan ngobrol apa saja, sambil sesekali berpose selfi untuk mengabadikan momen.

Selepas makan malam kami briefing dipimpin oleh ketua panitia. " Teman-teman besok pukul 06.00 kita streching, pukul  07.00 kita mulai mendaki Gunung Gede. Untuk itu silakan setelah ini manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk istirahat. Kecukupan istirahat kalian akan mempengaruhi vitalitas dan stamina kalian dalam mendaki di esok hari " kata ketua panitia.

Setelah briefing, kami langsung istirahat. Suasana seketika menjadi hening, karena masing-masing dari kami langsung istirahat. Kami tidak ingin kehilangan momen istirahat, karena istirahat ini ibarat kebutuhan "ngecarger" pada Hand Phone. Sebuah keniscayaan yang harus menjadi perhatian. Tanpa dicharger HP akan ngedrop.

Adzan subuh berkumandang, ada yang sudah bangun sebelumnya untuk merajut nikmatnya menegakkan ibadah malam.  Ada yang segera bergegas bangun ketika mendengar panggilan adzan. Alhamdulillah saat salat subuh, jamaahnya lengkap. Selepas subuh kami tidak langsung beranjak, karena kami dzikir Al ma'tsurot  bersama.

Setelah dzikir kami antre bebersih diri,  sambil merapikan packaging barang-barang ke dalam  tas carrier maupun tas daypack kecil kami. Air di kamar mandi terasa sangat dingin sekali. Dinginnya itu  rasanya seperti disiram air yang baru keluar dari freezer, benar-benar woww dinginnya.

Setelah itu kami beranjak sarapan. Selama sarapan kami tidak banyak ngobrol, karena harus bersegera bersiap diri, waktu persiapan pemberangkatan mendaki cukup singkat. 

Alhamdulillah pukul 06.00 kami sudah siap, tas carrier kami yang masih meninggi kami keluarkan, dan ditata rapi, berderet di teras base camp. 

Bergegas kami menuju ke  sebuah dataran rerumputan hijau untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot tubuh kami dengan streching. 

Semangat dan keseriusan meliputi wajah-wajah kami, karena streching ini merupakan salah satu hal vital untuk mengawali setiap aktivitas fisik, terutama dalam mendaki ini. Streching ini juga ibarat oase di padang pasir, sesuatu hal yang istimewa, setiap orang membutuhkannya.

Kita Bisa

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 355

Isi Naskah

Petualangan di mulai. Pukul 07.00 kami mulai mendaki Gunung Gede. Deretan
barisan panjang kami, dari belakang tampak seperti deretan pergerakan tas carrier, karena tinggi menjulangnya tas kami.

Bismillah, ini adalah petualangan perdana kami untuk mendaki gunung yang ketinggiannya sangat menantang, yaitu 2958 MDPL. Sebelumnya setahun yang lalu kami pernah mendaki juga, tetapi dengan ketinggian jauh dibawah Gunung Gede,. yaitu Gunung Ungaran dengan ketinggian 2.050 MDPL. Targetnya maksimal asar kami sudah sampai ke Suryakencana, sebuah lembah dimana kami akan mendirikan camp untuk menginap malam ini.

Awal perjalanan lancar, kami bisa mendaki dengan kecepatan perjalanan yang sama. Namun seiring dengan berjalannya waktu, medan yang dilalui semakin sulit, menanjak, dengan beban tas carrier yang semakin memberatkan punggung kami. 

Pembawaan setiap anak berbeda-beda. Ada yang fisiknya tetap kokoh bagaikan batu karang di tengah  lautan. Ada yang berjalan tertatih, mengumpulkan segala daya untuk tetap berjalan. Walupun kesulitan menghadang, tapi mental kami tidak menciut. Para ketua tim semakin menguat perannya, memperhatikan jika ada anggota timnya yang berjalan mulai goyah dan tertatih. Selanjutnya   mengulurkan tangannya ketika melalui tanjakan tajam dengan kondisi tanah yang licin. Bahkan sampai ada yang berinisiatif  mengurangi beban isi carrier temannya, untuk dibagikan ke. teman-teman sekelompoknya yang secara fisik masih bugar.

Teman-temannya dengan sigap siap membantu. Bahkan ada anak putra yang secara sukarela menawarkan untuk membawakan tas carrier salah satu  teman putrinya, karena temannya tersebut benar-benar terkuras energinya dan nafasnya sudah semakin memberat. 

Ternyata memang benar bahwa aktivitas mendaki gunung ini mengajarkan banyak karakter positif, mulai dari ketangguhan sampai inisiatif.  Yang mengharukan adalah guru tidak memerintah, tetapi masing-masing dari mereka  yang menyadari bahwa dirinya diberi nikmat kebugaran, kekuatan, dan kesehatan fisik lebih  dari yang lainnya, berinisiatif untuk memberikan pertolongan kepada temannya yang kesulitan. Prinsip mereka bukan yang penting saya bisa, tetapi bagaimana kami semuanya  bisa. Sampai akhirnya tercatat ada 3 anak putri yang tasnya dibawakan teman putranya.

Dibantu tetapi tidak menjadikannya tergantung sama temannya. Karena mendaki ini juga merupakan sarana melatih kemandirian.  Jika yang dibantu kondisi tubuhnya sudah mulai bugar, maka mereka akan meminta tasnya dibawa sendiri. MasyaAllah benar-benar pembelajaran karakter untuk semuanya, semuanya berupaya untuk memberikan dan menjadi yang terbaik baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Pecahan Surga yang Mempesona

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 303

Isi Naskah
Beratnya perjalanan hari ini, telah berbayarkan lunas  dengan rasa haru ketika kami berhasil menginjakkan kaki di Alun-Alun Surya Kencana. Segala rasa lelah, letih, hilang seketika dengan melihat pemandangan Alun-Alun Surya Kencana yang membentang luas sejauh mata memandang. Terhampar luas di depan mata, hijaunya padang savana, yang menjadikan kami  serasa berada  di dunia imajinasi.  Hamparan luas edelweiss yang menghiasainya, semakin memantik keindahan.

 Rasanya tak ingin sedetikpun kami lepas pandangan darinya. Ketika kami menapakkan kaki, pertama kali di tempat ini, serasa kami berada di ‘surga’ yang nyata, hingga kami ingin berlama-lama di sini, untuk semakin menikmati keindahannya. 

 Sungguh hati kami tertawan, terpikat,  tak ingin rasanya meninggalkan tempat ini. Pantas saja, alun-alun Surya Kencana  ini dijuluki sebagai “pecahan surga’, karena indahnya  bukan main, sehingga selau menyihir mata para penikmatnya.

Hingga angin dingin pun menyapa, lalu memeluk dan menyelimuti badan kami, tak terasa angin tersebut memaksa dan mengantarkan kami untuk bersegera berjalan menuju ke lembah tempat kami akan bermalam.

Ternyata perjalanan menuju lembah cukup jauh. Di sepanjang perjalanan menuju lembah, kami ngobrol, dan saling menyemangati, ditemani dengan tas carrier yang tetap setia di punggung kami. Hingga tak terasa akhirnya menjelang maghrib kami sampai di lembah. Ketika sampai di sana terlihat hamparan lembah dengan camp-camp yang bertebaran di sepanjang hamparan. Ternyata  sudah banyak para pendaki yang sudah sampai di sana.

Matahari mulai pamit untuk kembali ke peraduannya, maka kami harus bersegera mendirikan camp. Ketika camp sudah berdiri kokoh, bak benteng yang siap melindungi kami dari terpaan angin dingin, bertepatan dengan waktu sholat maghrib. Akhirnya kami melanjutkan dengan aktivitas sholat  maghrib berjamaah, dan dilanjutkan dengan doa dan dzikir bersama-sama.

Rasa syukur tak henti-hentinya menyeruak dalam hati kami, ternyata kami sudah melalui lebih dari separuh perjalanan untuk sampai ke puncak Gunung Gede, yaitu sudah  berada di ketinggian 2750 mdpl. MasyaAllah sebuah nikmat yang luar biasa yang sangat patut kita syukuri.

Frozen

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 466

Isi Naskah
Malam itu di Surya Kencana, hawa dinginnya semakin menusuk tulang, dinginnya ibarat seperti kita memasukkan  tangan ke dalam freezer yang dipenuhi dengan bunga es. Bisa terbayangkan betapa dinginnya. Wow, dinginnya tentu  membuat tulang-tulang kami terasa menggeletuk. Jaket , kaos kaki, kaos tangan tak pernah lepas menempel di tubuh kami, kecuali saat berwudhu. 
Hawa dingin semakin dominan menguasai, telapak tangan terasa beku, sehingga membuat kami  enggan beranjak dan bergerak, namun justru kami harus bergerak untuk mendapatkan energi panas. Kami segera menyiapkan peralatan cooking seat, dan bahan-bahan masakan. Sebagai langkah awal untuk melawan rasa dingin adalah kami memasak air panas, untuk membuat minuman manis. Minuman manis yang sudah jadi segera kami minum, karena jika dibiarkan sepersekian detik saja, minuman tersebut akan cepat dingin, Jadi di Surya Kencana ini ketika kita memasak air, yang dihasilkan bukan air panas, tetapi air hangat, karena dinginnya udara di sekitar cepat terserap oleh air yang kita masak. 
Setelah meneguk air hangat manis, serasa hawa hangat mengalir ke sekujur tubuh kami, sampai menyusup di sel-sel pembuluh darah dan tulang kami. Ajaib, badan terasa lebih hangat.  Meminum air hangat memang resep mujarab untuk mengurangi rasa dingin ketika kita di gunung. Akhirnya kami berhasil melepaskan diri dari  hawa dingin yang sedari tadi memenjarakan kami. Akhirnya kami sekarang bebas bergerak, dan siap untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya.
Selanjutnya kami siap memasak menu makan malam kami. Sayur Sop, lauk nuget  dan tempe adalah pilihan yang tepat saat dingin seperti ini. Ternyata dinginnya tempat ini membuat hasil masakan nasi, sayur sop, tempe, dan nuget yang sudah kami masak menjadi sedingin makanan yang baru keluar dari kulkas. Bahkan teman kami sempat mencoba membalik tempe, dan nuget yang berada di atas penggorengan dengan menggunakan tangan secara langsung, dan tidak terasa panas. Ini menandakan dinginnya udara di sana saat itu, yaitu di bawah 10 0 C. 
Malam itu kami membuat perapian api unggun untuk menghangatkan badan kami. Telapak tangan, dan telapak kaki yang terbalut kaos kaki, kami hadapkan ke perapian, untuk meraup hawa hangat agar menjalar ke tubuh kami. Alhamdulillah cukup menghangatkan. Setelah itu kami bergegas istirahat, agar terkumpul energi untuk trekking esok hari. Tidak lupa sebelumnya kami nyalakan alarm, untuk bangun dini hari menunaikan sholat malam. 
Triring....bunyi alarm HP penanda waktu bangun sholat malam. Tubuh terasa sangat berat untuk bangun, masih bersarang rasa lelah di badan, ditambah dengan tiupan angin kencang berselimut dingin yang menusuk tulang. Rasa lelah bisa  dilepas, namun angin dingin mengikat kuat. Air persediaan wudhu yang ada di botol, serasa seperti air yang dikeluarkan dari freezer. Akhirnya kami awali sholat malam itu dengan tayamum. 
Kami bersyukur di setiap kami mendaki gunung, kami bisa meluangkan untuk sholat malam. Sebuah kebahagiaan bagi kami, bisa menegakkan malam, menguak rahasia nikmatnya berdzikir di tengah hawa gunung. Ini adalah sebuah nkkmat yang sangat luar biasa.  Setelah itu kami rehatkan badan kembali sampai subuh tiba.

Summit Gunung Gede

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 319

Isi Naskah
Subuh menjelang, kami bergegas menunaikannya, walaupun sebenarnya rasa dingin ini membuat kami enggan beranjak. Namun kami ingat bahwa beribadah adalah hal utama yang harus kami kerjakan. Setelah subuh kami membuat minuman manis hangat. Selain nikmat, penghilang rasa haus, minuman manis ini sekaligus menjadi penghangat badan. Setelah meneguknya, dingin  yang sedari tadi membalut badan menjadi terbuyarkan,
Selanjutnya kami lanjutkan dengan streching pagi. MasyaAllah terasa nikmat sekali, otot kaku terasa  lebih lentur. Rasanya ingin berlama-lama saat streching, biar kekakuan otot lekas sirna.
Setelah streching kami memasak menu sarapan pagi. Masing-masing kami sibuk mengerjakan pekerjaan memasaknya, sambil ngobrol ringan, diselingi sendau gurau.  Akhirnya sarapan pagi siap disantap. Selepas sarapan  badan kami terasa menghangat.
Seusai sarapan kami beres-beres tenda, dan packing tas carrier. Tepat jam 10 kami bersiap-siap melanjutkan trekking summit ke Gunung Gede. Tak lupa sebelum mengawali perjalanan kami panjatkan doa menempuh perjalanan. Bismillah, semoga dimudahkan, dilancarkan dalam mendaki ke puncak Gunung Gede.
Awal perjalanan menuju puncak, medannya cukup landai. Ucapan puji syukur terlantun membasahi lisan kami. Namun beberapa saat kemudian, ternyata sangat mengejutkan sekali, medan perjalanan yang terpampang di depan mata  terlihat semakin mendaki tajam. Jalan mendakinya begitu panjang, cukup menguras tenaga, dan membuat kami harus ekstra  atur nafas. Benar-benar ujian kesabaran dan ketangguhan buat kami, mental kami tak boleh menciut hanya karena melihat jalan mendaki lagi sukar yang terpampang di depan mata. Sesulit apapun jalan yang akan kami tempuh, Allah selalu di hati kami, kami yakin bismiillah Allah akan memudahkan. 
Setelah melalui medan itu, baru kami bertemu dengan medan yang mendaki tetapi tidak terlalu tajam. Lumayan, langkah menjadi lebih ringan. Tetapi belum seberapa lama kami menempuhnya, kami bertemu kembali dengan medan yang semakin mengejutkan. Begitu seterusnya hingga setelah berjalan kurang lebih 2 jam terdengar sayup-sayup suara pendaki lain di atas sana.
"Apakah sebentar lagi kita akan sampai di puncak" celetuk salah satu siswa kami
"Betul sebentar lagi sampai puncak" jawab Ketua Panitia kami.

Tanjakan Setan

0 0

Sarapan Kata KMO Club Batch 40
Kelompok 22
Jumlah Kata 315

Isi Naskah
Suara riuh semakin tertangkap jelas di telinga kami, semakin jelas dan nyata. Kami semakin mempercepat langkah, rasanya ingin segera menginjakkan kaki di puncak Gunung Gede, dan ingin melepas lelah. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memperjalankan kami hingga sampai ke puncak Gunung Gede ini. Akhirnya terpampang jelas hamparan puncak Gunung Gede, yang seketika mempesona dan memikat hati kami. Ketika kami memandang ke lembah, maka  akan melihat sketsa indah dan elegan, Maha Karya Allah SWT. MasyaAllah semakin menggetarkan hati kami, yang membuat kalimat-kalimat toyyibah meluncur dari lisan kami. 
Sesampainya di puncak, tetiba keinginan kami untuk istirahat sirna, kami benar-benar tersihir ingin terus meresapi indahnya ciptaanNya. Lalu kami asyik merangkai kisah untuk dibawa pulang, mengabadikan momen, dengan berswafoto ria. Setiap spot foto, tak luput dari aksi swafoto kami, karena ini adalah momen istimewa, yang mungkin tidak akan terualng lagi, menginjakkan kaki di tempat ini dengan teman-teman sekelas kami. 
Setelah puas berswafoto, akhirnya kami istirahat, segera membuka bekal makanan, melahapnya untuk menghilangkan lapar.  
“Teman-teman setelah ini kita akan melanjutkan perjalanan turun, kita malam ini akan bermalam di Kandang Badak, kita akan mendirikan camp di sana” kata Ketua Panitia.
Kami segera bergegas berdiri, menuju perjalanan turun. Ketika perjalanan turun ternyata kami menemukan spot yang bagus untuk diabadikan. Yaitu sebuah dataran panjang, yang bawahnya merupakan jurang, sehingga diberi pembatas pagar, tetapi di tempat itu kami semua bisa berdiri berderet satu-persatu dan bisa ditangkap layar kamera, karena begitu panjangnya jalan tersebut. 
“Semuanya berhenti di tempat masing-masing, kita akan mengambil foto semuanya dari posisi paling depan” kata Ketua Panitia. 
Kamipun berhenti kemudian memberikan senyum termanis kami untuk ditangkap layer kamera.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Kemudian sampailah kami di tempat yang tentunya selalu dikenang sepanjang masa oleh setiap para pendaki yang melalui jalur CIbodas, yaitu tanjakan setan. Tanjakan setan adalah sebuah tebing bebatuan, yang sangat curam, dengan kemiringan 90 serajat. Tentu melewati tempat ini merupakan hal menantang yang menguji adrenalin kita.

Berujung Finish

0 0

Sarapan Kata

KMO Club Batch 40 Kelompok 22

Jumlah Kata 358 Isi Naskah Mendaki gunung merupakan salah satu pengalaman yang indah dan tak terlupakan. Tak hanya menantang, mendaki gunung memberi makna tersendiri bagi kehidupan. Mendaki gunung tidak sebatas berpetualang ke alam bebas saja, dengan mendaki gunung kita bisa semakin mengenal hakikat Allah sebagai Sang Pencipta, dan Sang Pemilik Keindahan. Kala itu, 9 Nopember 2019, setelah melewati perjalanan panjang, tak terasa, terjal dan sukarnya jalan sepanjang turun dari Gunung Gede, sudah terlampaui. Raut kegembiraan tersemat di wajah-wajah kami, perasaan syukurpun melingkupi relung hati. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke penginapan. Ternyata jarak ke penginapannya masih jauh. Untung kami selalu sedia obat mujarab alami, yaitu rasa syukur, sehingga jarak yang masih jauh dengan penginapan, tak menyurutkan langkah kaki. Kami semakin mantapkan hati, layaknya seorang pejuang sejati yang sedang menyelesaikan sebuah misi suci. Beratnya beban ransel yang ditanggung punggung kami selama berhari-hari, tak membuat kami menyerah. Langkah demi langkahpun akhirnya terselesaikan, berujung pada finish di penginapan. Alhamdulillah, syukur terucap kembali, senyum mengembang merekah di bibir kami. Sesampainya di penginapan, kami letakkan ransel kami berjejer rapi. Lalu kami stretching, dengan stretching khusus, yaitu peregangan pasca mendaki gunung “post hike stretching”. Post-hike stretching ini besar manfaatnya, yaitu untuk mendinginkan kembali tubuh yang telah memanas dan juga untuk menghentikan asam laktat yang meningkat pada tubuh seusai aktivitas fisik. Aktivitas fisik seperti mendaki gunung ini, dapat meningkatkan produksi asam laktat dalam tubuh, yang bisa berakibat terjadinya kekakuan dan nyeri pada otot. Sedapnya aroma masakan, yang mampir di hidung, membuat kami ingin segera mengecap nikmatnya rasa. Apalagi beberapa hari ini terjauhkan dari menu masakan rumah, ditambah rasa lapar yang sudah menyerang, membuat kami segera antri berjajar rapi, untuk segera menikmati sajian yang terhidang. MasyaAllah, nikmat sekali, apalagi ditambah dengan hangatnya minuman teh manis, semakin menyegarkan badan kami. Setelah meneguk segarnya teh manis, terasa merontokkan lelah yang bergelayut dalam otot-otot kami, semakin membugarkan badan dan jiwa kami. Matahari telah tenggelam di ufuk barat, malam kian menjelang. Setelah sholat isya, kami meeting untuk membahas persiapan kegiatan esok hari, yaitu eksplorasi ke Kebun Raya Cibodas. Sudah terbayang, seru dan asyiknya kegiatan esok hari. Selanjutnya kami bersiap-siap merajut malam, untuk melepas lelah yang masih tersisa. Berharap esok menjelang, badan akan semakin segar dan bugar.

Mungkin saja kamu suka

Dhien Novita Sa...
Kupenuhi Janjiku
Mila Hartina
Perjalanan Dua Hati
Mellaisyah
Gadis Perindu Surga
PypyMomo
Potret Hati
Farah Anggi
I'm Fine

Home

Baca Yuk

Tulis

Beli Yuk

Profil